PESHAWAR (Arrahmah.com) – Petugas polisi dan rumah sakit menggatakan, ledakan bom di sebuah madrasah di Kota Peshawar, Pakistan, Selasa (27/10/2020), menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai lebih dari 80.
Sebagaimana dilansir Reuters (27/10), belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas bom yang terjadi di kota barat laut yang dekat perbatasan dengan Afghanistan.
“Orang tak dikenal meletakkan bahan peledak di dalam kantong plastik,” kata seorang petugas polisi yang menolak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Kepala Polisi Peshawar, Mohammad Ali Gandapur, mengatakan kepada Reuters bahwa bom tersebut mengandung hingga 6 kg bahan peledak.
Meskipun kekerasan di kota tersebut, dan di Pakistan secara umum, telah menurun selama beberapa tahun terakhir, tetapi terjadi peningkatan serangan terhadap pasukan keamanan di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa pada tahun ini.
Beberapa serangan yang pernah terjadi telah diklaim oleh Taliban Pakistan. Namun, kelompok militan tersebut merilis pernyataan yang mengatakan mereka mengutuk ledakan pada Selasa (27/10) dan membantah terlibat.
Perdana Menteri Imran Khan di Twitter menyampaikan belasungkawa kepada anggota keluarga korban dan yang terluka. “Saya ingin meyakinkan bangsa saya bahwa kami akan memastikan para teroris yang bertanggung jawab atas serangan biadab pengecut ini dibawa ke pengadilan secepatnya,” katanya.
Tariq Burki, Direktur Rumah Sakit Lady Reading, mengatakan sebelumnya bahwa empat dari tujuh yang tewas adalah anak-anak tetapi kemudian mengatakan empat anak terluka dan semua yang tewas adalah orang dewasa.
Ia mengatakan lima dari 83 korban luka berada dalam kondisi kritis. (Hanoum/Arrahmah.com)