KAIRO (Arrahmah.com) – Sebuah ledakan besar kembali menghantam saluran pipa gas yang membentang di antara Mesir, Israel, dan Yordania pada Kamis pagi (10/11/2011) di Sinai Utara.
Bom yang disinyalir diledakkan dengan menggunakan remote control ini terpaksa melumpuhkan proses transfer gas, sumber keamanan Mesir menyatakan.
Ledakan yang keenam kalinya di tahun 2011 ini terjadi di dekat area Mazar, sekitar 30 kilometer dari kota Al Arish.
“Pemeriksaan terakhir memperlihatkan bahwa pelaku meletakkan IED di bawah saluran pipa dan meledakkannya dari kejauhan,” seorang pejabat menuturkan pada Reuters.
“Para pelaku menggunakan dua truk dan sejumlah peralatan ditemukan di TKP,” tambahnya.
Mesir dan Israel telah menandatangani kontrak kerjasama sektor gas selama 20 tahun yang mengharuskan Mesir mengirimkan gas ke Israel. Kontrak ini jelas memicu protes dari rakyat Mesir sendiri. Salah satu alasannya adalah karena Mesir menjual gas ke Israel dengan harga yang terlalu murah.
Salah seorang pejabat dari East Mediterranean Gas Co (EMG), yang menjadi penyalur gas Mesir ke Israel, menyatakan pada bulan Juli lalu, bahwa pihaknya meminta otoritas Mesir mengganti rugi senilai sembilan miliar dolar atas kerusakan yang menyebabkan terhambatnya pasokan gas.
Sementara itu, Menteri Perminyakan Mesir, Abdullah Ghorab, menyatakan bahwa harga gas terbaru untuk Jordan saat ini sudah dinaikkan dua kali lipat dari harga sebelumnya.
Pemerintah Mesir mengatakan bulan ini akan memperketat penjagaan keamanan sepanjang pipa dengan memasang alarm dan menunjuk patroli keamanan dari suku-suku Badui lokal. (althaf/arrahmah.com)