ANKARA (Arrahmah.com) – Dalam laporan awal, sedikitnya 27 orang tewas dan 75 lainnya luka-luka setelah ledakan kuat menghantam ibukota Turki, Ankara pada Ahad (13/3/2016).
Sebuah mobil bermuatan bom meledak pada Ahad (13/3) di lingkungan Kizilay, ujar laporan televisi swasta Turki, NTV.
Harian Hurriyet mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 18.40 waktu setempat di distrik Kizilay, sebuah daerah komersial.
Ambulans mengevakuasi korban luka ke rumah sakit. Saksi mata mengatakan ada kendaraan yang terbakar dan bus yang rusak berat. Polisi mengepung daerah itu tak lama setelah insiden terjadi.
Dogan Asik (28) mengatakan kepada kantor berita AP bahwa ia berada di bus ketika ledakan terjadi.
“Kami dilemparkan jauh dari bus karena ledakan,” ujar Asik yang menderita luka-luka di wajah dan lengannya.
Sampai saat ini belum ada klaim tanggung jawab dari kelompok manapun, menurut laporan Al Jazeera.
Menteri Kesehatan Turki, Mehmet Muezzinoglu mengatakan pada konferensi pers bahwa 30 orang tewas di tempat kejadian dan empat orang meninggal dunia kemudian di rumah sakit, namun diyakini dua orang di antara korban tewas adalah para penyerang. Dia menambahkan 125 orang dirawat di beberapa rumah sakit di Ankara, 19 di antaranya berada dalam kondisi kritis, lansir BBC.
Menteri Dalam Negeri Turki, Efkan Ala mengatakan penyelidikan akan disimpulkan hari ini (14/3) dan mereka yang berada di balik pemboman itu akan diumumkan.
Para menteri berbicara setelah pertemuan keamanan darurat yang diserukan oleh Perdana Menteri Ahmet Davutoglu.
Ini adalah ledakan ketiga yang terjadi di Ankara.
Ledakan terjadi hanya berselang tiga minggu setelah serangan bom mobil yang menargetkan bus yang membawa personil militer di Ankara, membunuh 29 orang.
Sebuah kelompok bersenjata Turki, TAK, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. TAK menyatakan bahwa mereka memisahkan diri dari PKK. (haninmazaya/arrahmah.com)