ANKARA (Arrahmah.com) – Menteri Dalam Negeri Turki, Muammer Guler menyalahkan kelompok-kelompok pendukung rezim diktator pimpinan Assad, berada di balik serangan bom mobil di Turki pada Sabtu (11/5/2013) yang menewaskan sedikitnya 43 orang dan melukai 140 lainnya, lansir Kavkaz Center.
“Orang-orang dan organisasi yang melakukan serangan ini telah diidentifikasi. Kami telah menetapkan bahwa mereka terkait dengan kelompok pendukung rezim Suriah dan agen intelijennya,” ujar Guler kepada saluran televisi nasional TRT dan dikutip Reuters.
Sebelumnya pada hati itu, Wakil Perdana Menteri Turki, Bulent Arinc mengatakan bahwa rezim Suriah dianggap sebagai tersangka yang berada di balik pemboman di kota perbatasan Turki-Suriah, Reyhanli.
Hal senada diungkapkan oleh Recep Tayyip Erdogan, Perdana Menteri Turki bahwa ledakan mungkin berkaitan dengan konflik di Suriah atau proses perdamaian Turki dengan militan Kurdi.
“Kami akan melalui waktu yang sensitif, kami memulai era baru, isu proses solusi Kurdi. Mereka tidak bisa mencerna era baru ini, bisa mengambil tindakan seperti ini,” ujar Erdogan.
“Isu sensitif lain adalah bahwa provinsi Hatay (di mana ledakan terjadi) adalah wilayah perbatasan dengan Suriah, tindakan ini mungkin telah diambil untuk memprovokasi,” lanjutnya.
Sementara itu, tiga ledakan lain yang lebih kecil, telah membuat kepanikan, beberapa jam setelah ledakan bom mobil kembar. Namun NTV mengutip pernyataan Wakil Perdana Menteri bahwa itu tidak berhubungan dengan bom mobil, ledakan terjadi saat tangki bahan bakar meledak. Tidak ada laporan mengenai korban. (haninmazaya/arrahmah.com)