WASHINGTON (Arrahmah.id) – Lebih dari 750 jurnalis telah menandatangani surat terbuka yang diterbitkan pada Kamis (9/11/2023) yang mengecam pembunuhan wartawan di Gaza oleh “Israel” dan mengecam liputan media Barat mengenai perang tersebut, Washington Post melaporkan.
Surat tersebut, yang juga ditandatangani oleh Reuters, Los Angeles Times, Boston Globe dan The Washington Post, menyatakan bahwa redaksi “bertanggung jawab atas retorika tidak manusiawi yang membenarkan pembersihan etnis warga Palestina”.
“Bagi sebagian jurnalis, menandatangani surat tersebut merupakan tindakan yang berani atau bahkan berisiko,” kata The Washington Post, sambil menambahkan:
“Wartawan telah dipecat dari beberapa redaksi karena mendukung sikap politik publik yang dapat membuat mereka dituduh bias.”
“Surat para jurnalis ini mengikuti beberapa surat terbuka lainnya dalam beberapa pekan terakhir, sebagian besar mengungkapkan solidaritas terhadap warga Palestina,” tulis Washington Post, mencatat bahwa sebuah surat – yang ditandatangani oleh ratusan penulis Yahudi dan diterbitkan di majalah N+1 berbunyi, “Kami merasa ngeri melihat perjuangan melawan anti-semitisme dijadikan sebagai dalih kejahatan perang dengan tujuan genosida.”
Sebagian besar teks surat tersebut “berfokus pada jurnalis yang terbunuh dalam konflik yang telah berlangsung selama sebulan”, kata The Washington Post.
Kantor Media Pemerintah di Gaza telah melaporkan pembunuhan 46 jurnalis sejak awal agresi “Israel” di Jalur Gaza pada 7 Oktober. (zarahamala/arrahmah.id)