MOSKOW (Arrahmah.com) – Innalillahi, pemerintah dan rakyat Rusia sama-sama bersemangat memerangi Islam dan kaum Muslimin di Suriah. Dalam sebuah laporan yang mengutip jajak pendapat, disebutkan bahwa lebih dari 70 persen rakyat Rusia mendukung pengeboman yang dilakukan oleh pasukan komunis Rusia di Suriah.
Studi yang dilakukan hanya beberapa hari setelah Presiden Vladimir Putin mendapatkan izin dari parlemen untuk melancarkan serangan udara di Suriah menemukan bahwa sebagian besar rakyat Rusia menyetujui keputusan tersebut, lansir AFP pada Kamis (8/10/2015).
Peluncuran serangan udara mematikan di Suriah adalah yang pertama terkait keterlibatan militer Rusia di luar bekas wilayah Uni Soviet sejak invasi Afghanistan pada 1979 lalu.
Tujuh puluh persen responden mengatakan mereka menyetujui kampanye pengeboman dan 46 persen mengatakan mereka setuju dengan keputusan majelis tinggi parlemen yang memungkinkan Putin untuk menggunakan kekuatan di luar negeri.
Rusia mengklaim operasi mereka menargetkan pejuang Daulah Islam (atau dikenal dengan ISIS), namun fakta menyebutkan bahwa puluhan warga sipil menjadi korban dalam serangan-serangan pengecut mereka. Selain itu, faksi Mujahidin lainnya juga menjadi sasaran serangan.
Namun, resiko terlibat dalam konflik berkepanjangan mirip Afghanistan belum hilang dari ingatan penduduk, menurut Levada Center.
Empat puluh enam persen mengatakan krisis Suriah mungkin menjadi “Afghanistan baru” di mana lebih dari 14.000 tentara Uni soviet tewas selama lebih dari satu dekade sementara 38 persen lainnya mengesampingkan kemungkinan tersebut.
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengatakan Kremlin tidak akan mengubah jalurnya di Suriah selama masyarakat umum mendukungnya.
Jajak pendapat ini dilakukan pada 2-5 Oktober dengan melibatkan 1.600 partisipan di 46 wilayah. (haninmazaya/arrahmah.com)