MANAMA (Arrahmah.com) – Pasukan Bahrain yang selama ini dibantu Arab Saudi telah menangkap lebih dari 70 demonstran selama 24 jam, yang sebagian besar dari mereka adalah perempuan, kemarin (24/9/2011).
Sekitar 30 orang ditangkap di kota Sabanis karena mengadakan aksi protes terhadap rezim berkuasa Al Khalifa.
Pasukan rezim ini pun menangkap 38 perempuan dan enam orang anak pada hari Jumat (23/9) karena berpartisipasi dalam demonstrasi anti-pemerintah di sebuah mall di Manama.
Mereka meminta diakhirinya rezim yang sudah berkuasa selama hampir 40 tahun.
Pengacara pemerintah meminta perempuan-perempuan ini dipenjara selama 45 hari sampai investigasi selesai dilakukan.
“Lebih dari 40 perempuan sedang diintrogasi. Di antara 45 tahanan, terdapat enam orang anak-anak,” kata Reem Khalaf.
“Mereka semua yang ditahan sejak kemarin (23/9) tidak diizinkan untuk memperoleh makanan, minuman, menggunakan kamar mandi, shalat, dan tidak akan diizinkan untuk menghubungi keluarga atau pengacara mereka,” Khalaf menambahkan.
Khalaf lebih lanjut menyatakan bahwa beberapa tahanan telah dibawa ke rumah sakit militer tadi malam karena mengalami luka akibat terkena pukulan petugas selama penangkapan.
Penangkapan ini juga berlangsung saat Bahrain melaksanakan pemilihan parlemen yang sejauh ini diboikot oleh ribuan pemilih.
Al Wefaq, kelompok oposisi Bahrain, menyatakan bahwa rezim telah menghentikan pemilihan karena khawatir akan terjadinya protes yang lebih besar.
Pemilihan ini diadakan untuk memperoleh pengganti bagi 18 anggota legislatif yang mengundurkan diri beberapa bulan lalu untuk memprotes sikap pemerintah yang secara brutal melakukan kekerasan terhadap demonstran.
Bahrain mulai memanas pertengahan Februari lalu, Sejak protes anti-pemerintah berlangsung, tidak sedikit korban yang berjatuhan. (althaf/arrahmah.com)