KATHMANDU (Arrahmah.com) – Jumlah orang yang meninggal pasca bencana gempa bumi Nepal telah meningkat menjadi 7.056 saat tim penyelamat terus menemukan lebih banyak mayat, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Ahad (3/5/2015).
Lebih dari 14.000 orang terluka menurut angka yang diperoleh dari kepolisian Nepal, sedangkan Kementerian Dalam Negeri memperkirakan lebih dari 160.000 rumah telah hancur.
Duta Uni Eropa di Nepal Rensje Teerink mengatakan kepada wartawan pada hari Jum’at bahwa sebanyak 1.000 orang Eropa masih hilang.
Juru bicara kementerian luar negeri Perancis Romain Nadal juga menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa ada lebih dari 150 warga Perancis yang hilang.
“Sebanyak 2.221 dari rekan-rekan kami telah berada di sana sampai saat ini, tapi kami masih belum mendapatkan kabar dari 159 orang yang lainnya, kami secara aktif mencari mereka,” kata Nadal.
“Kemarin, dua penerbangan dari kedutaan kami membantu menyelamatkan beberapa puluh rekan-rekan kami yang terjebak di daerah-daerah terpencil.”
PBB telah menyerukan adanya upaya bantuan internasional yang lebih besar. Valerie Amos, kepala PBB untuk bantuan dan manajemen krisis, memuji upaya bantuan saat itu.
“Tapi aku juga sadar akan kebutuhan mendesak untuk menyediakan tempat penampungan darurat dan kebutuhan pokok serta pelayanan kepada orang-orang yang terkena dampak gempa saat musim hujan yang akan segera datang. Begitu banyak orang telah kehilangan segalanya,” kata Valerie Amos.
Pravin Shrestha, (20), seorang pemilik toko di sebuah rumah sakit di Kathmandu yang rumahnya terletak di distrik Sindhupalchok yang terkena dampak buruk gempa mengatakan bahwa para tetangganya tidak punya makanan dan tidak punya tempat berlindung.
“Kami tidak punya apapun untuk dimakan. Lebih dari selusin anggota keluarga termasuk kami telah tinggal di bawah gubuk plastik,” katanya kepada The Anadolu Agency.
Frustrasi dengan pemberian bantuan yang lambat dan khawatir terjadi penyebaran penyakit setelah gempa, ratusan ribu warga Nepal yang frustrasi telah meninggalkan Kathmandu menuju ke kabupaten yang kurang terkena dampak gempa.
Pejabat pemerintah Nepal telah berulang kali menyerukan kepada badan-badan bantuan internasional untuk dikerahkan ke daerah-daerah terpencil.
(ameera/arrahmah.com)