SICHUAN (Arrahmah.id) – Ribuan orang telah direlokasi ke tempat yang lebih aman setelah gempa kuat melanda Cina barat daya pada Senin (5/9/2022) sore, menewaskan lebih dari 60 orang.
Lebih dari 12 orang masih hilang, sementara 248 lainnya terluka ketika tentara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) melakukan operasi penyelamatan dan bantuan, ungkap media pemerintah Cina pada Selasa (6/9).
Lebih dari 50.000 orang mengungsi dan dipindahkan ke tempat lain yang lebih aman, imbuh media tersebut.
Menurut Pusat Jaringan Gempa Cina, gempa melanda daerah Luding di wilayah Otonomi Tibet Garze pada kedalaman 16 kilometer (9 mil) pada pukul 12.52 malam. waktu setempat (0452GMT) pada Senin.
Bantuan ke pusat gempa mencapai sekitar tengah malam Senin, sementara 1.900 petugas, tentara, dan polisi bersenjata dari PLA dikerahkan untuk bergabung dengan operasi penyelamatan, harian Cina Global Times melaporkan.
Sekitar 10 gempa susulan terasa di daerah sekitarnya.
Presiden Cina Xi Jinping menyerukan “upaya penyelamatan habis-habisan untuk meminimalkan korban” setelah gempa, menurut media setempat.
Dia menekankan penguatan pemantauan gempa, waspada terhadap bencana sekunder, dan mengakomodasi dengan baik mereka yang terkena dampak.
Sementara itu, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyatakan simpati kepada para korban gempa, juru bicaranya Xavier Chang mengatakan pada Selasa (6/9).
Badan Pemadam Kebakaran Nasional negara kepulauan yang berpemerintahan sendiri itu mengatakan tim beranggotakan 40 orang yang lengkap “siap membantu upaya pencarian dan penyelamatan di Sichuan atas instruksi” dari Kementerian Luar Negeri dan Dewan Urusan Daratan. (rafa/arrahmah.id)