SUDAN (Arrahmah.com) – Lebih dari 60 orang telah tewas dan 60 lainnya terluka dalam kekerasan baru di wilayah Darfur Barat, Sudan, pejabat PBB mengumumkan pada Ahad (26/7/2020).
Sekitar 500 orang bersenjata menyerang Kota Masteri, utara Beida, di Darfur, pada Sabtu sore, kata pernyataan dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Para penyerang menargetkan anggota komunitas Masalit setempat, menjarah dan membakar rumah-rumah dan bagian dari pasar lokal, pernyataan itu menambahkan.
“Ini adalah salah satu dari serangkaian insiden keamanan terbaru yang dilaporkan selama pekan lalu yang menyebabkan beberapa desa dan rumah terbakar, pasar dan toko dijarah, dan infrastruktur rusak,” kata pernyataan itu, dari kantor Khartoum OCHA, sebagaimana dilansir Middle East Eye.
Pada Ahad (26/7), Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok mengumumkan bahwa Khartoum akan mengirim pasukan keamanan ke Darfur untuk “melindungi warga dan musim pertanian”.
Pada hari Jumat, orang-orang bersenjata di wilayah tersebut telah menewaskan sedikitnya 20 warga sipil, termasuk anak-anak, ketika mereka kembali ke ladang mereka.
“Pasukan keamanan bersama akan dikerahkan di lima negara bagian wilayah Darfur untuk melindungi warga selama musim pertanian,” kata kantor Hamdok dalam sebuah pernyataan, setelah ia bertemu dengan delegasi wanita dari wilayah tersebut.
Pasukan itu akan mencakup pasukan tentara dan polisi, jelasnya.
(ameera/arrahmah.com)