AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Pasukan salibis Amerika Serikat (AS) yang mempromosikan diri mereka kepada dunia sebagai “pasukan penjaga perdamaian” sekali lagi telah mengisi rasa haus mereka dengan darah-darah kaum Muslimin Afghan yang tak bersalah di provinsi Kandahar.
Berdasarkan laporan terbaru yang datang dari Kandahar, pasukan salibis AS yang didukung oleh para boneka mereka (ANA) meninggalkan pangkalan mereka pada Ahad tengah malam (11/3/2012) dan menyerang beberapa rumah penduduk lokal, yang terletak di dekat pangkalan mereka di desa Balambi di distrik Panjwaee, seperti yang dilaporkan Mujahid Imarah Islam Afghanistan.
Saksimata yang berada di tempat kejadian selama serangan teroris tersebut, melaporkan bahwa teroris AS dan boneka-boneka mereka menembaki warga sipil Muslim yang berada di rumah mereka dari jarak dekat dan sejauh ini dilaporkan bahwa lebih dari 50 warga sipil Afghan gugur (syahid insya Allah), jenazah mereka ditemukan oleh penduduk desa setempat. 11 korban berasal dari keluarga Muhammad Wazir termasuk Muhammad sendiri telah syahid (insya Allah) dirumahnya. Korban-korban lainnya tidak dapat diidentifikasi karena tubuh mereka yang terluka parah, diduga mereka ditembaki dengan ratusan peluru dan darah-darah syahid mereka telah membeku.
Para penduduk desa setempat mengatakan bahwa tindakan genosida ini dilakukan oleh para pasukan teroris AS dan antek-antek mereka ANA yang terjadi malam kemarin sekitar tengah malam, dan karena puluhan warga sipil berlindung di rumah-rumah untuk menyelamatkan diri mereka dari aksi horor ini, kemungkinan jumlah korban dapat meningkat karena banyak korban masih belum ditemukan.
Dalam serangan sadis tersebut, teroris barbar AS juga membakar sejumlah rumah penduduk desa Balambi. Beberapa media telah melaporkan bahwa korban sipil kemarin malam disebabkan oleh serangan udara, namun penduduk desa membantah klaim tersebut dan mengundang semua pihak untuk memeriksa korban untuk membuktikan kebenaran bahwa para korban ditembaki langsung dan diserang dengan granat yang dilemparkan ke rumah-rumah korban dengan sengaja. Kebanyakan korban adalah penduduk lokal setempat, perempuan dan anak-anak. Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun.
(siraaj/arrahmah.com)