BAGHDAD (Arrahmah.com) – Lebih dari 50 warga Irak terluka dalam konfrontasi antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan di Kegubernuran Wasit di Irak selatan, lapor Anadolu Agency.
Sumber medis di Direktorat Kesehatan Wasit mengatakan rumah sakit setempat menerima dan merawat 59 orang yang terluka; 48 di antaranya adalah personil keamanan.
Bentrokan terjadi antara mahasiswa dan polisi anti huru hara di luar Universitas Wasit di kota Kut.
Ketegangan telah meningkat di Kegubernuran Wasit sejak Kamis setelah aktivis menyebarkan video kepala polisi provinsi, Brigadir Ali Hilayel, mengancam akan “mengakhiri kehidupan” dari setiap pengunjuk rasa yang “memblokir jalan, membakar ban atau mencegah siswa dari pendidikan.”
Dalam rekaman itu, Hilayel mengulangi ancaman: “Aku akan mengusirnya dari keberadaan.”
Sejak itu, gubernur telah menyaksikan beberapa protes di depan markas polisi menuntut Hilayel dicopot dari jabatannya dan bertanggung jawab atas ancaman tersebut.
Sejak Oktober, Irak telah menyaksikan protes keras antara pemuda yang menuntut kondisi kehidupan yang lebih baik dan diakhirinya korupsi. Protes, yang menyebabkan pembunuhan pada ratusan pemrotes dan melukai ribuan lainnya, memaksa Perdana Menteri Abdil Abdul-Mahdi untuk mengundurkan diri.
(fath/arrahmah.com)