OUAGADOUGOU (Arrahmah.id) — Sebanyak 53 aparat keamanan dan milisi Burkina Faso tewas dalam serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok militan di utara Burkina Faso.
“Tujuh belas tentara dan 36 sukarelawan sipil meninggal ketika mereka menghalau serangan pada Senin kemarin,” demikian pernyataan staf jenderal tentara dikutip AFP (5/9/2023).
Pasukan keamanan tersebut dikerahkan di Kota Koumbri di Provinsi Yatenga untuk membantu pemukiman kembali penduduk yang dipaksa meninggalkan daerah itu oleh kelompok militan lebih dari dua tahun yang lalu.
“Sekitar 30 anggota keamanan terluka,” tambah tentara.
Mereka mengatakan bahwa beberapa penyerang telah diamankan dalam operasi balasan. Balasan tersebut juga telah menghancurkan peralatan pertempuran kelompok militan.
“Operasi masih berlangsung di daerah tersebut,” kata mereka.
Burkina Faso mengalami dua kudeta militer tahun lalu, yang dipicu oleh kemarahan atas kegagalan untuk menghentikan kelompok militan.
Menurut data yang dicatat oleh lembaga pemantau LSM bernama Armed Conflict Location & Event Data Project (ACLED), sejak tahun 2015, lebih dari 16.000 warga sipil, tentara, dan polisi telah tewas dalam serangan kelompok militan yang berafiliasi dengan Islamic State (ISIS) dan Al Qaeda di Burkina Faso.
Lebih dari 5.000 orang tewas sejak awal tahun ini. Dua juta orang juga telah mengungsi di dalam Burkina Faso, menjadikannya salah satu krisis pengungsi internal terburuk di Afrika. (hanoum/arrahmah.id)