DAMASKUS (Arrahmah.com) – Eskalasi kekerasan yang sedang berlangsung di Suriah, terutama di utara, telah menewaskan dan melukai sedikitnya 45 anak sejak awal Juli, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh UNICEF.
Pernyataan itu menjelaskan bahwa setelah “sepuluh tahun konflik di Suriah, pembunuhan terhadap anak-anak telah menjadi kejadian biasa,” menambahkan bahwa “banyak keluarga telah ditinggalkan dalam kesedihan atas kehilangan anak-anak mereka yang tidak dapat diperbaiki, dan oleh karena itu tidak ada yang membenarkan pembunuhan anak-anak.”
Organisasi tersebut mendesak pihak-pihak yang berkonflik untuk melindungi anak-anak setiap saat, lansir Zaman Alwasl (10/8/2021).
Pada Sabtu, 4 anak, semuanya dari satu keluarga, tewas, ketika pasukan rezim Suriah membom dengan artileri berat rumah-rumah di kota Qastoun di Dataran Al-Ghab di pedesaan barat laut Hama.
Dan juga, wilayah di Idlib, Hama, Latakia, dan Aleppo yang berada di luar kendali rezim Bashar Asad dan didominasi oleh faksi-faksi yang berperang. Daerah-daerah ini mencakup sekitar 3 juta orang, sepertiga di antaranya telah mengungsi dari bagian lain negara itu. (haninmazaya/arrahmah.com)