DARAA (Arrahmah.com) – Lebih dari 42 mantan pemimpin faksi oposisi bersenjata Suriah telah terbunuh di Daraa, sejak perjanjian “penyelesaian” yang membuat rezim mendapatkan kembali kendali atas wilayah tersebut pada Agustus 2018.
Kantor Dokumentasi Martir Daraa (DMDO) mengatakan bahwa sejak pasukan rezim mengambil alih, sekitar 76 operasi dan upaya pembunuhan terhadap mantan pemimpin faksi oposisi mengakibatkan kematian 42 mantan pemimpin, melalui penembakan langsung, bahan peledak, atau eksekusi setelah penculikan, lansir Zaman Alwasl (19/10/2020)
Menurut kelompok itu, “13 mantan pemimpin yang terbunuh telah bergabung dengan pasukan militer rezim dan 9 cabang keamanan: 5 ke Cabang Keamanan Militer, 2 ke Cabang Intelijen Angkatan Udara, 2 ke Cabang Keamanan Negara. 16 dari mereka belum pernah bergabung dengan militer atau badan keamanan, sementara beberapa aktif di komite pusat di Daraa.”
DMDO mendokumentasikan 34 upaya pembunuhan lainnya yang menyebabkan 20 orang terluka, 14 di antaranya selamat dari upaya pembunuhan tersebut.
Kantor tersebut mendokumentasikan insiden semacam ini dalam basis data kriminal, terpisah dari basis data martir dan basis data Departemen Kejahatan dari sebelum pasukan rezim menguasai Daraa. (haninmazaya/arrahmah.com)