AKYAB (Arrahmah.com) – Innalillahi, lebih dari 360 orang (Muslim Rohingya) telah dibunuh dan lebih dari 3500 rumah hancur dalam kerusuhan terbaru di Arakan sejak 21 Oktober 2012, menurut seorang pengacara dari Akyab, dikutip KPN.
“Kami menerima informasi dari hari ke hari tentang meningkatnya jumlah kematian dan pembakaran rumah dari tempat kejadian, tetapi, pemerintah Arakan mengatakan hanya 56 orang tewas dan hanya 2000 rumah ludes dibakar,” katanya.
“Lebih dari 200 jasad warga Rohingya dikuburkan secara massal di sebuah liang panjang di Mrauk U, karena masyarakat tidak mampu membuatnya terpisah untuk pemakaman. Warga Rakhine berusaha untuk membunuh mereka dengan bantuan pasukan keamanan.”
Menurut sumber dari Kyauktaw, pada hari Kamis (25/10/2012) sekitar pukul 3:30 dini hari waktu lokal, ribuan warga Buddhis Rakhine bersama polisi menyerbu sebuah desa Rohingya, desa Saung Kauk, kota Kyauktaw. Mereka (musyrikin Buddha) melakukan aksi pembakaran dan sekitar 80 rumah warga Rohingya ludes terbakar hingga menjadi abu. Saksi mata mengatakan bahwa warga Rakhine bersenjata melepaskan tembakan ke arah warga Rohingya, menyebabkan 6 Muslim meninggal dan 2 luka-luka.
“Tentara di kota ini menyita 12 senjata dari teroris Rakhine yang menyerang desa Rohingya, tetapi, tidak ada tindakan terhadap warga Rakhine,” kata sumber.
Pada hari yang sama sekitar pukul 8:00 pagi, warga Rakhine membakar desa Min Tha Ba, kota Kyauktaw, yang menyebabkan 135 rumah Muslim habis dilalap api.
Pada siang harinya sekitar 11:00, ekstremis Buddhis juga membakar desa Nainrong, Kyauktaw, yang menyebabkan 200 rumah Muslim hancur terbakar.
Menurut saksi mata, 14 Muslim ditembak mati oleh pasukan keamanan dan 32 lainnya menderita luka serius.
Pada hari Jum’at (26/10), di saat umat Islam di seluruh dunia merayakan ‘Idul Adha, warga Buddhis Rakhine membakar desa Sidling (desa Muslim) dan membakar seluruh rumah yang ada, namun belum diketahui jumlah Muslim yang menjadi korban. (siraaj/arrahmah.com)