MESIR (Arrahmah.com) – Kementerian Dalam Negeri Palestina di Gaza mengatakan pada Jum’at (4/12/2015) bahwa lebih dari 25.000 warga Palestina di Gaza begitu perlu untuk memasuki Mesir melalui perbatasan Rafah untuk sejumlah alasan kemanusiaan, Arabi21 melaporkan.
Berbicara secara eksklusif untuk Arabi21, juru bicara kementerian Iyad Al-Bozom mengatakan: “Jum’at adalah hari kedua dan terakhir di mana Mesir membuka perbatasan. Hanya dua bus pengunjung yang bisa melewati perbatasan itu,” mencatat pekerjaan yang telah “sangat lambat” pada saat-saat pembukaan perbatasan.
Al-Bozom mengatakan bahwa hanya 500 warga Palestina yang melewati perbatasan Rafah pada hari Kamis dan Jum’at. “Ini adalah jumlah yang sangat rendah dibandingkan dengan orang-orang membutuhkan penyebrangan itu, yang jumlahnya melebihi 25.000,” katanya.
Dia mencatat bahwa orang-orang ini termasuk pasien, mahasiswa, pekerja, pemegang paspor asing dan ibu serta ayah yang berharap untuk bersatu kembali dengan keluarga mereka.
Juru bicara itu meminta pemerintah Mesir untuk memperpanjang waktu pembukaan penyeberangan untuk membiarkan lebih banyak warga Gaza yang melakukan perjalanan melewatinya.
Perbatasan Rafah merupakan akses satu-satunya warga Gaza ke dunia luar di mana titik perbatasan lainnya yang berbatasan dengan “Israel” disalahgunakan pasukan Zionis untuk menangkapi warga Palestina.
Penjajah “Israel” telah memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza dengan bantuan Mesir, membatasi pergerakan barang dan orang, serta merugikan infrastruktur dan kehidupan warga Palestina di daerah Jalur Gaza.
(banan/arrahmah.com)