JEDDAH (Arrahmah.id) – Lebih dari 200 orang lainnya, termasuk lima warga negara Arab Saudi, telah tiba di Jeddah setelah dievakuasi dari Sudan dengan menggunakan kapal HMS Abha, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan pada Rabu (26/4/2023).
Hal ini terjadi ketika pemerintah Saudi melanjutkan upaya tanpa henti untuk menyelamatkan warganya, serta warga negara lain, dari konflik kekerasan di Sudan.
Selain lima warga Saudi, 198 orang dari negara lain, termasuk Rusia, Inggris, Cina, Amerika Serikat, Uzbekistan, Yaman, Singapura, Kamboja, Malaysia, dan Pakistan, juga berada di kapal yang berlabuh di Pangkalan Angkatan Laut King Faisal.
Jumlah total orang yang dievakuasi dari Sudan oleh Arab Saudi saat ini mencapai 2.351 orang: 119 warga negara Arab Saudi dan 2.232 orang dari 67 negara lainnya, lansir Arab News.
Mereka termasuk di antara beberapa kelompok pengungsi yang telah tiba di Arab Saudi melalui udara dan laut dalam beberapa hari terakhir, dimulai pada hari Sabtu dengan 150 orang, termasuk diplomat asing dan pejabat lainnya, dengan kapal yang berlabuh di Jeddah.
Sekitar pukul 11:30 malam pada Senin, sebuah kapal Saudi lainnya tiba di pelabuhan kota dari Sudan dengan 10 warga negara Saudi dan 189 orang asing di dalamnya. Disusul pada tengah malam pada malam yang sama oleh sebuah kapal yang membawa 104 warga Libya, 45 warga Lbanon, 15 warga Suriah, empat warga Sudan, tiga warga Irak, dua warga Turki, dan seorang warga Swedia. Pengungsi lainnya termasuk 10 warga negara Saudi, lima warga negara Inggris, dua warga negara Qatar, Amerika Serikat dan Italia, tiga dari Belanda dan satu dari Tanzania.
Pada Rabu, kapal berbendera Arab Saudi, Amana, tiba di Pangkalan Angkatan Laut King Faisal dari Port Sudan dengan membawa 1.687 orang, yang mewakili 58 negara. Mereka termasuk 46 orang Amerika, 40 orang Inggris, 11 orang Jerman, empat orang Prancis, 13 orang Saudi, 560 orang Indonesia, 239 orang Yaman, 198 orang Sudan, dan 26 orang Turki. Saat turun, mereka disambut oleh para pejabat pangkalan dan diplomat dari berbagai negara. (haninmazaya/arrahmah.id)