BAGHDAD (Arrahmah.com) – Setidaknya 200 kuburan massal yang memuat hingga 12.000 korban ditemukan di Irak, lansir MEMO (6/11/2018).
Kantor Hak Asasi Manusia PBB dan Misi Bantuan PBB mendokumentasikan keberadaan 202 situs kuburan massal di utara dan barat Irak, termasuk 95 di Ninawa, 37 di Kirkuk, 36 di Salah Al-Din, dan 24 di Anbar.
Jumlah kematian di kuburan sangat bervariasi, ada hanya terdapat delapan mayat, sementara satu di sinkhole Khasfa di selatan Mosul diyakini terdapat sekitar 4.000 mayat. Jumlah yang tepat sulit ditentukan; hanya 28 kuburan massal yang telah digali sejauh ini, dengan hanya 1.258 mayat yang digali.
“Bukti yang dikumpulkan dari situs-situs ini akan menjadi pusat untuk memastikan penyelidikan, penuntutan, dan keyakinan yang kredibel sesuai dengan standar proses internasional,” kata laporan itu.
“Kebenaran dan keadilan yang bermakna membutuhkan pelestarian yang tepat, penggalian dan penggalian kuburan massal dan identifikasi sisa-sisa banyak korban dan kembalinya mereka ke keluarga.”
Laporan tersebut mencatat pentingnya membangun identitas para korban untuk membantu proses pemulihan bagi keluarga mereka.
Laporan itu mendesak pemerintah Irak untuk mengambil pendekatan multidisipliner untuk operasi pemulihan, dan untuk publik, registri terpusat orang hilang serta Kantor Orang Hilang federal, yang akan dibuat.
Irak telah membentuk badan pemerintah untuk menangani masalah-masalah yang terkait dengan kuburan massal, tetapi direktorat tersebut mengatakan bahwa mereka kekurangan dana dan kekurangan tenaga, dan tidak dapat secara memadai melindungi dan menyelidiki situs-situs yang masih dipenuhi dengan tata cara yang tidak meledak.
Laporan itu juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menyediakan sumber daya dan dukungan teknis kepada pihak berwenang Irak untuk membantu dalam proses penggalian situs-situs tersebut.
(fath/arrahmah.com)