KAZAKHSTAN (Arrahmah.id) – Lebih dari 200.000 warga negara Rusia telah memasuki Kazakhstan sejak pengumuman mobilisasi parsial pada 21 September di Rusia, kata seorang pejabat Kazakh pada Selasa (4/10/2022).
“Sementara itu, 147.000 warga Rusia telah meninggalkan negara itu, sementara 68 orang telah mengajukan permohonan kewarganegaraan Kazakhstan,” kata Menteri Dalam Negeri Kazakhstan Marat Akhmetzhanov kepada wartawan setelah pertemuan kabinet mingguan, lansir Anadolu.
Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial, menyerukan hingga 300.000 tentara cadangan untuk dikerahkan ke Ukraina, sebuah langkah yang dilihat sebagai eskalasi perang yang dimulai pada 24 Februari.
Akhmetzhanov mengatakan bahwa otoritas Kazakh melaporkan peningkatan penyeberangan ke negara itu setelah deklarasi mobilisasi parsial di Rusia. “Sampai kemarin, titik-titik perlintasan perbatasan sudah kembali ke jalur kerjanya yang lama,” katanya.
“Pada Senin, 7.000 warga Rusia tiba di Kazakhstan, sementara 11.000 warga Rusia meninggalkan negara itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa arus masuk penumpang di titik penyeberangan perbatasan baru-baru ini menurun.
Sementara itu, Menteri Pengembangan Digital, Inovasi, dan Industri Dirgantara Kazakhstan Mussin Bagdat mengatakan hampir 70.000 warga Rusia telah menerima nomor identifikasi individu yang ditentukan untuk orang asing sejak 21 September.
Bagdat mencatat bahwa warga Rusia diberikan nomor identifikasi individu tidak hanya untuk membuka rekening bank tetapi juga untuk mengontrol proses di mana mereka tinggal di negara itu. (haninmazaya/arrahmah.id)