AMERIKA SERIKAT (Arrahmah.com) – Lebih dari 20 pasukan khusus Angkatan Laut AS yang disebut-sebut telah membunuh Syaikh Usamah bin Ladin saat ini dilaporkan sudah mati. Kabar terbaru adalah kematian Komandan Angkatan Laut AS, Job W. Price.
Siasat Daily pada Rabu (25/12/2013) lalu mengabarkan bahwa Price telah bunuh diri.
Komandan Tim 4 Angkatan Laut AS, Job W. Price itu dilaporkan telah melakukan tindakan bunuh diri. Padahal dia adalah orang yang paling dikenal karena “kesuksesannya” dalam mencari dan kemudian membunuh Syaikh Usamah bin Ladin, Sang Pemimpin Mujahidin.
Job W. Price (42) mati pada Sabtu (21/12/2013) lalu saat mendukung operasi “stabilitas” teroris AS di Provinsi Uruzgan, Afghanistan.
Kabar bunuh dirinya petinggi pasukan AS yang “sukses” ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan media, karena timnya merupakan tim yang paling dikenal luas karena diklaim telah membunuh pemimpin mujahidin yang paling dicari di dunia dalam sebuah serangan di kompleks Syaikh Usamah di Abbottabad, Pakistan pada tanggal 1 Mei 2011 lalu.
Para pejabat militer AS mengklaim kematian Komandan Price itu sebagai kematian karena bunuh diri, tetapi mereka juga menyebut bahwa kematiannya masih dalam penyelidikan.
Price dari Pottstown, Pennsylvania, bertugas mengkoordinasikan semua misi Tim 4.
Price di Afghanistan bertugas mendukung operasi “stabilitas” di Provinsi Uruzgan. Dia juga ditugaskan ke sebuah unit Naval Special Warfare yang berbasis di pantai timur di Pantai Virginia.
Tim 4 Angkatan Laut AS merupakan salah satu di antara delapan Tim Angkatan Laut AS yang dikerahkan dalam operasi-operasi teroris AS.
Sementara itu, Guardian pada Rabu (25/12/2013) lalu juga melaporkan kematian Price. Seorang pejabat militer AS mengkonfirmasi Price berasal dari Pantai Virginia, Tim 4 Angkatan Laut yang berbasis di Virginia.
Tim itu merupakan bagian dari misi AS yang melatih polisi boneka Aghanistan yang dimanfaatkan untuk menentang Mujahidin Taliban di bagian terpencil Afghanistan.
Sementara itu, sampai saat ini teroris AS tidak bisa membuktikan klaim “kesuksesan” mereka dalam membunuh Syaikh Usamah setelah penyerbuan di rumah Syaikh di kompleks Abbottabad, Pakistan pada tanggal 1 Mei 2011 lalu tersebut.
Setelah Syaikh Usamah bin Ladin dinyatakan gugur dalam serangan mereka, tentara AS ingin membawa jenazah Syaikh Usamah rahimahullah untuk bisa dipertontonkan kepada publik internasional sebagai bukti “kemenangan” mereka atas mujahidin Islam. Namun Allah Subhanahu wa Ta’ala mengagalkan rencana jahat mereka.
Istri Syaikh Usamah, Amal Abdul Fattah as-Sadah, mengejutkan dunia internasional dengan pemaparannya mengenai jenazah Syaikh Usamah yang ia nyatakan terbakar bersama pasukan marinir AS saat helikopter yang membawa jasad Syaikh Usamah diledakkan oleh seorang ikhwah yang menyertai Syaikh (di dalam rumah) yang melepaskan tembakan roket RPG ke arah helikopter itu hingga tiada yang tersisa.
Tiada pilihan bagi AS selain menyelamatkan mukanya dengan menyebar luaskan berita penenggelaman jenazah Syaikh Usamah ke dalam samudra. Allah telah melindungi Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah saat beliau masih hidup dan setelah beliau gugur. Semoga Allah merahmati Syaikh Usamah dan menempatkannya dalam surga tertinggi Al-Firdaus. (banan/arrahmah.com)