JEDDAH (Arrahmah.com) – Tahun ini, jumlah relawan Muslimah untuk haji mencapai lebih dari 2.000 orang, menurut ketua pendiri dan ketua komite relawan Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi (SRCA) di wilayah Makkah serta konsultan pengobatan keluarga, Asmaa Al-Rifai.
“Jumlah relawan mencapai 2.500, yang merupakan motivasi besar bagi relawan perempuan,” Al-Rifai mengatakan kepada Arab News.
Program sukarelawan Kementerian Haji dan Umrah tahun ini bertujuan untuk melayani para jamaah dengan slogan “Kun Awnan,” yang berarti “siap memberikan bantuan.”
Program ini mencoba menarik relawan yang ingin melayani jamaah, menginvestasikan energi, usaha, keterampilan dan keahlian mereka selama musim haji melalui inisiatif tersebut.
Al-Rifai mengungkapkan bahwa program ini menarik minat para remaja Saudi yang bersedia berbagi keahlian dan pengalaman mereka untuk melayani para jamaah secara sukarela. Usia sukarelawan ini berkisar antara 20 sampai 40 tahun.
Tim relawan Muslimah SRCA dibagi menjadi dua sub tim: Salah satunya adalah tim “Rufaida,” untuk musim Umrah selama bulan Ramadhan, dan yang lainnya adalah tim “Zubaida”, yang dikerahkan pada musim haji.
Relawan Muslimah SRCA diwajibkan berkebangsaan Saudi atau anak perempuan dari seorang warga negara Saudi, imbuh Al-Rifai.
Abrar Al-Aidarous, ketua tim “Zubaida”, mengatakan kepada Arab News bahwa sukarelawan diharuskan menghadiri lokakarya pelatihan untuk resusitasi kardiopulmoner karena adanya sejumlah besar kasus penyakit jantung setiap tahun dalam muslim haji.
Para relawan Muslimah tersebut tersebar di sekitar Masjidil Haram dimana mereka mulai menerima kasus beberapa hari sebelum Haji dimulai. Obat-obatan yang disediakan untuk pasien di Masjidil Haram dipantau dan diawasi oleh dokter di tempat kejadian, dan kelompok-kelompok relawan dikerahkan untuk membantu kasus-kasus darurat. Relawan memiliki peralatan medis mobile untuk membantu kasus serius yang mengharuskan segera diantar ke rumah sakit.
(ameera/arrahmah.com)