PARIS (Arrahmah.id) – Lebih dari 120 orang ditangkap pada Rabu (14/12/2022) malam waktu setempat, karena “kekerasan rasis” yang terjadi di Paris dan kota-kota Perancis lainnya setelah kemenangan timnas Prancis atas Maroko pada Semifinal Piala Dunia 2022.
Sekitar 10.000 petugas polisi dimobilisasi di seluruh Perancis karena khawatir akan kemungkinan kerusuhan, termasuk 5.000 personil di Paris dan daerah sekitarnya.
Terlepas dari langkah-langkah tersebut, para penggemar Maroko menghadapi serangan verbal dan fisik dari beberapa kelompok sayap kanan saat masyarakat Perancis merayakan kemenangan timnasnya di seluruh negeri setelah Perancis memenangkan pertandingan 2-0.
Setidaknya 115 orang ditangkap di Paris dan sekitarnya, ungkap media lokal.
Di antara mereka adalah 40 tersangka sayap kanan yang berusaha mencapai Champs-Elysees, tempat tersibuk di ibu kota yang dipadati penggemar sepak bola, kata laporan itu.
Kekerasan juga dilaporkan terjadi di kota-kota besar seperti Lyon, Nice, dan Montpellier.
Sedikitnya enam orang, termasuk dua anggota kelompok sayap kanan, ditangkap setelah perkelahian antara suporter rival di Lyon, menurut laporan.
Anggota parlemen Perancis Thomas Portes mengutuk “serangan terencana” dan “kekerasan rasis” terhadap penggemar Maroko.
“Kita dekat dengan sebuah tragedi. Kita harus bereaksi,” tulisnya di Twitter.
Antoine Leaument, anggota parlemen lainnya, mengatakan “fasis … meneriakkan komentar rasis menyerang penggemar Maroko di Nice”.
“Rasisme adalah kejahatan,” katanya dalam sebuah tweet, menyerukan agar para pelakunya dihukum sesuai dengan hukum Perancis. (rafa/arrahmah.id)