ARAKAN (Arrahmah.com) – Lebih dari 1180 warga Muslim Rohingya, termasuk wanita dan anak-anak, melarikan diri dari desa Anauk Pyin di kota Rathidaung, Arakan, Myanmar (Burma) sejak (19/7/2012), berdasarkan laporan seorang tetua suku.
“Terletak di timur tepi sungai Mayu di kota Rathidaung, memiliki 1000 rumah. Sebelum membakar desa ini pada 19 Juni, etnis Rakhine dari desa terdekat telah mengancam warga desa Rohingnya akan memindahkan mereka dari desa ini. Tetapi, warga desa Rohingya memutuskan untuk melindungi desa mereka hingga mati,” kata tetua itu kepada Kaladan Press.
“Namun, pada 9 Juni, sekelompok Magh (orang Rakhine) dengan senjata mematikan menyerang desa tersebut pada malam hari. Ada pertempuran antara warga desa Rohingya dan Magh, 10 orang Magh tewas 9 warga Rohingya juga tewas. Akibatnya, lebih dari 1.180 warga desa Rohingya melarikan diri ke tempat lain, sebagian besar yang rumahnya dibakar habis.”
Kemudian, berdasarkan laporan seorang warga desa kepada Kaladan Press, sekelompok tentara dan polisi bersama orang Magh lainnya datang ke tempat kejadian dan turut membakar desa dengan bantuan pasukan ‘keamanan’. Sekitar 40 rumah dari 1000 rumah ludes terbakar.
Warga desa tersebut menambahkan bahwa warga Rakhine bersama pasukan ‘keamanan’, menjarah barang-barang berharga dan binatang ternak milik warga Rohingya. Ironisnya, ada Muslimah di desa tersebut juga diperkosa oleh mereka. Warga desa Rakhine juga menghancurkan kitab suci Al-Qur’an dan Masjid-masjid.
Selain itu, menurut warga desa tersebut, pada (17/7), tentara musyrik menembak mati 14 warga desa Rohingya di desa Donsay Para di kota Rathidaung ketika sedang berjaga-jaga untuk keamanan desa mereka pada malam hari dari serangan orang-orang etnis Buddha Rakhine. (siraaj/arrahmah.com)