BISHKEK (Arrahmah.com) – Sekitar 1.315 orang di Kyrgyzstan ada dalam daftar pengawasan kepolisian karena terkait dengan organisasi ‘teroris’ dan ‘ekstrimis’, kata kepala Direktorat Kontraekstrimisme Nasional, Taalai Akbayev.
“Dari jumlah total seluruh orang yang saat ini ada dalam pengawasan, 1.166 orang di antaranya adalah anggota Hizb ut Tahrir Kyrgyzstan,” katanya dalam konferensi gerakan ekstrimisme, terorisme, dan radikal internasional yang diselenggarakan di Bishkek, lansir Interfax pada Rabu (5/10/2011).
Konferensi tersebut diadakan di bawah insiatif Organisasi Keamanaan dan Kerjasama Eropa (OSCE) dan dihadiri oleh sejumlah pakar dari Rusia, Amerika Serikat, Inggris, dan Austria, juga para pejabat Kyrgyzstan.
“Organisasi radikal yang beroperasi di Kyrgyzstan memiliki hubungan yang cukup dekat dengan para ekstrimis yang beroperasi di Kaukasus Utara dan Kazakhstan,” Akbayev menyatakan.
Sembilan puluh dua persen dari seluruh orang yang masuk daftar pengawasan kepolisian adalah laki-laki. Namun, akhir-akhir ini tidak sedikit perempuan yang diklaim aktif dalam aktivitas ‘ekstrimisme’. (althaf/arrahmah.com)