KAIRO (Arrahmah.com) – Sedikitnya 130 orang telah ditangkap di seluruh Mesir saat seruan untuk aksi unjuk rasa terkait kondisi ekonomi yang terus memburuk dan kenaikan harga meningkat tajam, diabaikan.
Di ibukota, Kairo, polisi anti-huru hara telah dikerahkan untuk mengantisipasi protes pada Jum’at (11/11/2016) di mana diduga 39 pendemo ditangkap.
Polisi juga dikerahkan di kota pelabuhan Suez di mana puluhan pendemo berkumpul disana.
Sementara itu di provinsi Beheira, sekitar 70 km dari Kairo, sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan peluru karet terhadap pengunjuk rasa.
Telah terjadi seruan di media sosial oleh kelompok yang menyebut dirinya Gerakan Masyarakat Miskin untuk protes terhadap kenaikan harga dan Presiden Abdel Fattah Al-Sisi.
Protes tanpa izin telah dilarang di Mesir setelah militer menggulingkan Presiden Muhammad Mursi dalam kudeta yang dilakukan pada 2013 dan melancarkan tindakan keras terhadap para pengikutnya.
Setelah berbulan-bulan krisis, menyebabkan anjloknya impor dan inflasi saat ini sekitar 14%, diperkirakan akan terus meningkat. Rezim Mesir mengatakan langkah dan program penghematan bersama-sama, mereka juga mengajukan pinjaman ke IMF sebesar 12 Milyar USD.
Dalam sebuah pernyataan pada Jum’at (11/11), IMF mengatakan telah menyetujui pinjaman 12 Milyar USD ke Mesir. (haninmazaya/arrahmah.com)