TEL AVIV (Arrahmah.id) – Sekitar 10.056 tentara “Israel” yang terluka sejak awal perang di Gaza pada Oktober lalu dirawat oleh Departemen Rehabilitasi Kementerian Pertahanan, demikian dilaporkan kemarin.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa Direktur Jenderal, Eyal Zamir, bertemu dengan manajemen departemen tersebut dan mendiskusikan “strategi untuk memproses dan merawat ribuan orang yang terluka dalam perang, di samping terus merawat 62.000 tentara cacat yang terluka dalam perang sebelumnya.”
Data dari Departemen Rehabilitasi menunjukkan bahwa lebih dari 1.000 tentara yang terluka parah sedang diproses setiap bulan sebagai akibat dari perang yang sedang berlangsung, di samping sekitar 530 orang yang terluka dalam perang sebelumnya.
Ini termasuk 35 persen yang menderita masalah psikologis, 37 persen menderita cedera pada anggota tubuh mereka, sementara 68 persen dari mereka yang cacat dalam perang saat ini adalah tentara di pasukan cadangan, 51 persen di antaranya berusia 18-30 tahun dan 31 persen berusia 30-40 tahun, lansir MEMO (14/8/2024).
Sejumlah besar tentara -2.800 orang- menderita kerusakan psikologis akibat perang, termasuk kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma, kesulitan beradaptasi, dan kesulitan berkomunikasi dengan orang lain.
Lebih dari 3.700 lainnya menderita cedera pada anggota tubuh mereka, 192 menderita cedera kepala, 168 menderita cedera mata, 690 menderita cedera tulang belakang, dan 50 tentara diamputasi.
Departemen Rehabilitasi memperkirakan bahwa pada tahun 2030, departemen ini akan merawat sekitar 100.000 tentara yang cacat, 50 persen di antaranya akan menderita gangguan psikologis. (haninmazaya/arrahmah.id)