SRINAGAR (Arrahmah.id) — Pasukan keamanan di Jammu dan Kashmir telah melancarkan tindakan keras setelah serangan yang mematikan di Pahalgam, yang terletak di distrik Anantnag di Kashmir selatan, yang menewaskan 26 orang pada hari Selasa.
Sebagai tanggapan, seperti dilansir Muslim Mirror (24/4/2025), pihak berwenang telah menahan lebih dari 1.500 orang muslim di seluruh wilayah untuk diinterogasi. Di antara mereka yang ditahan adalah tersangka pekerja lapangan, individu yang berafiliasi dengan militan, dan orang-orang yang telah memiliki FIR terhadap mereka.
Operasi skala besar dimulai pada hari Rabu (23/4/2025), yang melibatkan operasi pencarian dan pengepungan intensif. Operasi penyisiran gabungan saat ini sedang berlangsung, dengan Angkatan Darat India, Pasukan Polisi Cadangan Pusat (CRPF), dan Polisi Jammu & Kashmir bekerja sama.
Keamana telah ditingkatkan secara signifikan di seluruh lembah, dengan puluhan ribu personel dikerahkan untuk mencegah insiden lebih lanjut dan menjaga hukum dan ketertiban.
Kepolisian Anantnag juga telah mengumumkan hadiah sebesar ₹20 lakh untuk setiap informasi kredibel yang mengarah pada penangkapan mereka yang terlibat dalam serangan tersebut.
Kelompok The Resistance Front (TRF) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan alasan perlawanan terhadap dugaan perubahan demografi di Jammu dan Kashmir sebagai motivasi mereka.
TRF, yang diyakini sebagai kelompok proksi Lashkar-e-Taiba, muncul secara daring pada tahun 2019 setelah pencabutan Pasal 370, yang mencabut status konstitusional khusus Jammu dan Kashmir. Kelompok tersebut dengan cepat memperluas operasi dan pengaruhnya, menjadi salah satu kelompok militan paling aktif di wilayah tersebut.
Pada bulan Januari 2023, pemerintah India secara resmi menetapkan TRF sebagai organisasi teroris berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Kegiatan Melanggar Hukum (UAPA).
Seiring dengan meningkatnya perburuan, para pejabat telah menyatakan bahwa tidak ada upaya yang akan dilakukan untuk membawa para penyerang ke pengadilan dan memulihkan perdamaian di wilayah tersebut. (hanoum/arrahmah.id)