KABUL (Arrahmah.id) – Direktorat Kontra-Narkotika Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa sejak kembalinya Imarah Islam, lebih dari 1.200 pabrik pengolahan narkoba besar dan kecil telah dihancurkan di negara ini.
Haseebullah Ahmadi, kepala kantor kontra-narkotika Kementerian Dalam Negeri, mengatakan bahwa Imarah Islam berkomitmen untuk memerangi narkoba di negara tersebut dan bahwa penanaman, dan perdagangan narkoba di negara tersebut hampir mencapai titik nol.
Ahmadi mengatakan: “Sekitar 1.250 pabrik pengolahan alkohol dan narkoba di berbagai provinsi di negara ini telah dihancurkan, dan perjuangan serius melawan penanaman, perdagangan narkoba di negara ini terus berlanjut.”
Kepala kantor kontra-narkotika Kementerian Dalam Negeri memperingatkan bahwa individu yang masih terlibat dalam penanaman dan perdagangan narkoba akan dirujuk ke otoritas peradilan dan hukum, lansir Tolo News (23/3/2024).
Haseebullah Ahmadi mengatakan: “Imarah Islam berkomitmen untuk memerangi narkoba dan berniat untuk tidak mengizinkan siapa pun untuk terlibat dalam penanaman dan perdagangan narkoba. Jika seseorang terus melakukannya, mereka akan dihadapkan pada otoritas peradilan dan hukum.”
Beberapa ahli mengatakan bahwa Imarah Islam Afghanistan harus mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba dan menyediakan tanaman alternatif bagi para petani.
Gul Mohammaddin Mohammadi, seorang pakar urusan politik, mengatakan: “Dalam memerangi narkoba, kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan, dan di samping itu, program-program alternatif harus dilaksanakan untuk para petani agar mereka tidak menanam narkoba.”
Najib Rahman Shamal, seorang pakar lainnya, mengatakan: “Saya berharap pemerintah sementara Afghanistan dapat bekerja sama dan mendukung negara-negara tetangga dan regional dalam memerangi penanaman, dan perdagangan narkoba.”
Menurut Direktorat Anti-Narkotika Kementerian Dalam Negeri, 15.500 hektar tanaman yang digunakan untuk obat-obatan terlarang di berbagai provinsi di negara itu juga telah dibersihkan. (haninmazaya/arrahmah.id)