TRIPOLI (Arrahmah.com) – Sekitar 200 mayat telah diambil dari Laut Mediterania, pada Jum’at (28/8/2015), setelah dua kapal yang membawa pengungs terbalik di lepas pantai kota Zuwara, Libya, ungkap seorang pejabat dari penjaga pantai Libya kepada DPA, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba.
“Kami telah mencoba untuk menghitung jumlah dari mayat-mayat itu, dan menurut saya mereka telah melebihi 200 sekarang,” kata pejabat itu ketika ditanya tentang kecelakaan laut yang terjadi sehari sebelumnya.
“Kami telah membawa banyak mayat ke darat, dan yang lainnya terseret ombak ke pantai, termasuk anak-anak,” tambahnya.
Diantara anak-anak yang tewas itu berusia sekitar 1 sampai 3 tahun.
“Ini benar-benar kacau,” kata seorang pejabat di Zuwara, “kami hampir tidak memiliki sumber daya untuk menangani penyelamatan kecil, apalagi ini.”
Mayat-mayat yang dibawa ke rumah sakit itu adalah para pengungsi dari Suriah, Bangladesh dan negara-negara Afrika, Akhbar Libya 24 melaporkan.
Perahu pertama yang membawa sekitar 50 orang mengirimkan sinyal bantuan pada Kamis (27/8). Kapal yang kedua membawa sekitar 400 orang ketika kemudian tenggelam.
Penjaga pantai Italia, yang mengkoordinasikan upaya penyelamatan dari Libya, mengatakan telah menerima panggilan darurat.
“Kami masih menunggu rincian lebih lanjut, tapi kami mempelajari ada 400 migran pada salah satu dari dua kapal itu, 100 orang telah diselamatkan. Sembilan dari mereka adalah wanita, dan dua anak perempuan,” ungkap kepala misi Organisasi Migrasi Internasional (IOM) untuk Libya , Othman Belbeisi.
Belbeisi mengatakan bahwa pihak berwenang Libya sedang menunggu untuk menerima 150 pengungsi yang selamat. Sisanya masih hilang di laut.
Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian bencana yang melibatkan pengungsi. Banyak dari pengungsi itu yang melarikan diri dari penganiayaan dan konflik, dan berusaha untuk mencapai Eropa dari Afrika Utara.
Pada Rabu (26/8), sebanyak 17 pengungsi tenggelam setelah kapal mereka terbalik di lepas pantai yang sama. Penjaga pantai Italia mengatakan sebanyak 20 orang, kebanyakan dari mereka dari Nigeria dan Ghana, berhasil diselamatkan.
Pada hari yang sama, sekitar 30 mayat ditemukan di lambung kapal yang membawa sekitar 400 pengungsi yang berhasil dihadang oleh penjaga pantai di sejauh 50 kilometer sebelah utara dari Libya, kata penjaga pantai Italia. Para korban itu tampaknya sesak napas oleh asap mesin.
Lebih dari 2.900 pengungsi behasil diselamatkan dari Sisilia, juga pada Rabu (26/8), kata IOM.
(ameera/arrahmah.com)