LEBANON (Arrahmah.com) – Presiden Lebanon Michel Suleiman mengulangi penolakannya untuk memberikan kewarganegaraan Lebanon bagi pengungsi Palestina sebagai bagian dari perjanjian antara Palestina dan penjajah “Israel”, lansir MEMO.
Berbicara dalam sebuah konferensi diplomatik yang diadakan di Istana Baabda pada Jum’at (2/5/2014) pagi, Suleiman lalu berusaha meyakinkan hadirin bahwa dia tetap berkomitmen terhadap inisiatif Arab untuk perdamaian.
Suleiman melanjutkan: “Masyarakat internasional harus mengambil tanggung jawab atas krisis di Suriah dan, khususnya, dalam hal pengungsi.”
Dia menambahkan: ” Kami diundang untuk mengambil keputusan tegas untuk mengontrol perpindahan dari Suriah,” menekankan bahwa, “Suriah, Iran dan semua negara-negara Teluk harus bekerja untuk menetralisir Lebanon dari krisis Suriah.”
Menteri Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil juga memperingatkan menentang pemberian kewarganegaraan Lebanon kepada pengungsi Palestina, serta menentang upaya untuk menyelesaikan masalah warga Suriah yang terlantar.
Berbicara pada lokakarya imigran diplomatik yang diselenggarakan di Beirut pada Kamis (1/5), Bassil memperingatkan menentang “upaya untuk memberikan kewarganegaraan kepada 4.000 pengungsi Palestina dan 1,5 juta pengungsi Suriah ” .
(banan/arrahmah.com)