BEIRUT (Arrahmah.id) – Menteri Dalam Negeri Lebanon, Bassam Mawlawi meminta pasukan keamanan untuk menyelidiki ancaman pembunuhan terhadap Kedutaan Saudi di Lebanon, pada Rabu (24/8/2022) Penyelidikan ini berlangsung setelah duta besar Arab Saudi untuk Libanon membagikan rekaman yang berisi ancaman tersebut di Twitter.
“Penyelidikan ini diluncurkan berdasarkan keprihatinan terhadap kepentingan dan keamanan Libanon, serta hubungan baik dengan negara-negara persaudaraan, terutama Kerajaan Arab Saudi,” kata pernyataan Kementerian Dalam Negeri Libanon, lansir Al Arabiya (24/8).
Duta Besar Saudi Walid al-Bukhari membagikan rekaman suara seorang pria yang mengancamnya. Kementerian Dalam Negeri Libanon meyakini pria itu sebagai warga negara Saudi yang tinggal di pinggiran selatan Beirut. Kementerian Dalam Negeri mengatakan, pria itu dicari oleh otoritas Saudi karena kejahatan teroris.
Dalam rekaman tersebut, pria itu mengatakan, jika sesuatu terjadi pada anggota keluarganya, maka semua staf di kedutaan tidak akan hidup. “Saya akan memusnahkan semua orang di kedutaan Saudi, semua orang yang terkait dengan kedutaan Saudi,” ujarnya.
Kedutaan Besar Saudi di Libanon tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Sementara pusat media pemerintah Saudi juga tidak menanggapi permintaan komentar.
Beberapa pejabat Libanon telah mencoba untuk meningkatkan hubungan dengan Arab Saudi, setelah bertahun-tahun menurun karena pengaruh yang berkembang di Libanon terkait “Hizbullah”. “Hizbullah” adalah sebuah kelompok yang diklasifikasikan oleh Riyadh dan Amerika Serikat (AS) sebagai kelompok teroris.
Hubungan kedua negara mencapai titik terendah tahun lalu ketika Arab Saudi melarang impor barang-barang Libanon, karena kekhawatiran penyelundupan narkoba. Saudi kemudian memulangkan duta besarnya setelah komentar kritis dari seorang menteri pro-Hizbullah.
Awal tahun ini, Saudi kembali menempatkan duta besar di Beirut. Arab Saudi menjanjikan dukungan keuangan terbatas untuk sektor kesehatan Libanon bersama dengan Prancis, yang telah mempelopori upaya internasional untuk keterlibatan kembali Saudi dengan Libanon. (hanoum/arrahmah.id)