PARIS (Arrahmah.id) – Seorang mata-mata Iran diduga memberi tahu ‘Israel’ tentang lokasi pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah sebelum menjadi sasaran dan tewas dalam serangan udara besar-besaran pada Jumat (27/9/2024), surat kabar Prancis Le Parisien melaporkan.
Sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada harian itu bahwa Nasrallah tewas di markas bawah tanahnya yang sangat aman yang dibangun di bawah blok perumahan yang terdiri dari enam bangunan di jantung pinggiran selatan Beirut.
Serangan udara tersebut menghancurkan bangunan-bangunan tersebut, menyebabkan kerusakan besar di daerah yang terletak di antara distrik Haret Hreik dan Borj el Barajneh.
Masih belum jelas berapa banyak orang yang tewas dalam serangan besar itu, serangan terbesar ‘Israel’ di negara itu sejak perang 2006.
Menurut laporan Le Parisien, informan Iran yang menyediakan intelijen memberi tahu ‘Israel’ kapan Nasrallah akan tiba di markas kelompoknya, saat jet F-35 ‘Israel’ menunggu di wilayah udara Lebanon.
Nasrallah tiba untuk pertemuan darurat di pangkalan bawah tanah tersebut ditemani oleh lebih dari selusin komandan Hizbullah dan Iran lainnya, termasuk dari resimen Pasukan Quds Iran, bagian dari Garda Revolusi (IRGC).
Mereka tiba tak lama setelah pemakaman Mohammed Hussein Srour, yang memimpin divisi pesawat tak berawak Hizbullah dan tewas dalam serangan udara sehari sebelumnya.
Setelah menunggu Nasrallah dan komandan lainnya berkumpul di sebuah ruangan, jet tempur ‘Israel’ melancarkan serangan.
“Mereka melakukan segala cara; mereka tidak ingin kehilangan target mereka,” kata Le Parisien mengutip sumber keamanan Lebanon yang tidak disebutkan namanya.
Setidaknya enam bom seberat dua ton dijatuhkan di lokasi tersebut, menyebabkan ledakan dahsyat yang dapat terdengar di seluruh kota dan mengirimkan gumpalan asap raksasa ke udara.
Selain menewaskan Nasrallah, serangan itu juga menewaskan lebih dari 20 anggota Hizbullah lainnya dari berbagai pangkat, klaim militer ‘Israel’ pada Ahad (29/9).
Hizbullah telah mengonfirmasi kematian pejabat senior Ali Karaki, serta Brigadir Jenderal IRGC Abbas Nilforoushan.
‘Israel’ pada Ahad (29/9) membagikan nama beberapa anggota lain yang diklaim tewas dalam serangan itu.
Serangan udara tersebut menyebabkan kawah dengan kedalaman antara 50 dan 70 meter, menurut video yang dibagikan daring pada Ahad yang menunjukkan akibat serangan yang menghancurkan seluruh blok perumahan.
Video lain yang dibagikan secara daring diduga memperlihatkan jenazah Nasrallah diangkat keluar dari kawah. Namun, New Arab tidak dapat memverifikasi hal ini secara independen. (zarahamala/arrahmah.id)