RIYADH (Arrahmah.id) – Salah satu stasiun TV terkemuka Saudi telah menayangkan film dokumenter buatan “Israel” tentang milisi Libanon dan kelompok politik Hizbullah dan dugaan pengejaran perdagangan narkoba.
MBC merilis pada platform streaming online Shahid ‘Cassandra’s Prophecy’, sebuah serial mini dokumenter tentang operasi AS dan “Israel” melawan kelompok Lebanon yang didukung Iran.
Hal ini terjadi setelah Radio “Israel” Kan melaporkan pekan lalu bahwa hak siar untuk serial dokumenter tersebut dibeli oleh MBC Group, sebuah jaringan penyiaran yang sebagian dimiliki oleh negara Saudi.
Dokumentasi tersebut “menceritakan kisah upaya 10 tahun DEA [Administrasi Penegakan Narkoba] dan Mossad untuk mengurus keterlibatan Hizbullah yang semakin meningkat dalam perdagangan kokain karena menjadi salah satu kartel paling signifikan di dunia”, bunyi halaman IMDb-nya.
Hizbullah Libanon telah berperang melawan “Israel” dalam beberapa kesempatan sejak didirikan pada 1982.
Film dokumenter tersebut, awalnya dirilis pada 2022, adalah produksi bersama “Israel”-Kanada-Jerman.
Serial ini mempertanyakan “harga sebenarnya” dari kesepakatan nuklir Iran 2015, yang mengikat Iran untuk membatasi kemampuan nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi. “Israel” telah lama mengkritik kesepakatan itu.
Tayangan serial dokumenter itu muncul saat Arab Saudi mencoba memperbaiki hubungannya dengan Iran di tengah desas-desus tentang kemungkinan normalisasi dengan musuh bebuyutannya, “Israel”.
Iran dan Arab Saudi sepakat untuk memulihkan hubungan awal tahun ini melalui kesepakatan yang ditengahi oleh Beijing.
Meskipun ada dorongan besar dari Tel Aviv sejak Benjamin Netanyahu menjadi perdana menteri “Israel” lagi pada Desember 2022, Riyadh sejauh ini menolak normalisasi dengan “Israel” —meskipun gagasan itu belum sepenuhnya ditutup.
Arab Saudi menyatakan bahwa mereka tidak akan menormalisasi hubungan dengan “Israel” sampai negara Palestina didirikan. (zarahamala/arrahmah.id)