TEPI BARAT (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengatakan serangan pemukim Israel yang sedang berlangsung dan meningkat terhadap warga Palestina dan properti mereka di Tepi Barat yang diduduki sebagai aksi terorisme.
“Eskalasi terorisme pemukim di Tepi Barat memerlukan peningkatan perlawanan dalam segala bentuknya,” seru Hamas dalam pernyataannya dikutip dari Khaberni (21/1/2025).
Pernyataan Hamas menambahkan, “Terorisme pemukim dengan mendukung pemerintah pendudukan Zionis yang ekstrem adalah bukti konklusif dari pendekatan teroris pendudukan Israel.”
Hamas lalu menyerukan kepada masyarakat Palestina di Tepi Barat untuk melancarkan “intifada kemarahan”, aksi perlawanan terhadap serangan-serangan pemukim.
“Meningkatnya terorisme pemukim menegaskan perlunya tindakan segera di semua gubernuran di Tepi Barat untuk melancarkan intifada kemarahan,” bunyi seruan Hamas.
Dia menekankan bahwa pembiaran Israel terhadap aksi-aksi kekerasan pemukim Israel tidak akan berhasil mendorong masyarakat Palestina untuk melepaskan hak-hak mereka.
“Justru akan mengarah pada ketabahan dan perlawanan yang lebih besar,” seru Hamas.
Serangan pemukim Israel ke warga Palestina ini terjadi di Qalqilya di wilayah utara Tepi Barat, Senin (20/1) tak lama setelah proses pertukaran sandera dan tahanan tahap pertama terjadi antara Israel dan Hamas dalam kerangka gencatan senjata di Jalur Gaza. (hanoum/arrahmah.id)