ANKARA (Arrahmah.id) — Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menilai janji untuk memulangkan seluruh pengungsi Suriah di Turki adalah tak masuk akal. Sebab, sebagian dari mereka dibutuhkan untuk mengisi lowongan kerja yang dibutuhkan di Turki.
“Jika kita katakan akan memulangkan 100 persen, ini tak tepat. Ada kebutuhan tenaga mereka di sejumlah pekerjaan,’’ kata Cavusoglu dalam wawancara televisi yang dilansir laman berita Hurriyet (22/5/2023).
Sebanyak 550 ribu warga Suriah telah dipulangkan ke negaranya. Cavusoglu menyatakan, jumlah pemulangan itu tak memadai dan pengungsi lainnya akan dipulangkan.
“Kita perlu mengirim mereka bukan hanya ke wilayah aman,” ujarnya.
Dengan kata lain, tambah dia, Pemerintah Turki mesti mengirim pulang mereka ke kota asalnya. Maka, Turki menjalankan peta jalan pemulangan pengungsi dengan aman serta mempersiapkan infrastruktur memadai bagi mereka.
“Mereka akan pulang, kami putuskan itu. Kita akan memulangkan mereka, tetapi mesti dilakukan dengan tetap menghormati rasa kemanusiaan,” kata Cavusoglu. Untuk mempersiapkan infrastruktur dan kenyamanan pengungsi, PBB harus dilibatkan.
Ia menambahkan, sejumlah langkah juga perlu ditempuh untuk menangani masuknya pengungsi ilegal. Mereka biasanya masuk melalui perbatasan Suriah dan Iran. Di sisi lain, kata dia, semua pihak mesti menyadari bahwa Turki, Iran, dan Suriah dikelilingi laut.
“Anda tak bisa memandang isu ini dengan nada kebencian atau populisme. Ya, migran masuk Turki karena perang sipil di Suriah. Mereka datang pula dari Afghanistan sebab situasi di sana melalui Iran. Kami juga pulangkan pengungsi Afghanistan,’’ ungkap Cavusoglu.
Capres oposisi Kemal Kilicdaroglu berjanji memulangkan 10 juta pengungsi dari Turki jika ia menang pada pilpres putaran kedua pada 28 Mei. Ia kian mempertajam sikap anti-imigran untuk meraih suara kelompok nasional demi mengalahkan pejawat Recep Tayyip Erdogan.
Sehari sebelumnya, Rabu (17/5), Kilicdaroglu menuding pemerintahan saat ini yang dipimpin Erdogan memberikan izin 10 juta pengungsi ilegal memasuki negara ini. Erdogan ia sebut tak mampu melindungi kehormatan dan perbatasan Turki.
“Anda diketahui membawa lebih dari 10 juta pengungsi ke dalam negeri ini. Saya umumkan di sini, segera setelah saya berkuasa, saya akan mengirim pulang semua pengungsi,’’ ujar Kilicdaroglu. Warga Suriah mulai melarikan diri ke Turki dan negara lain pada 2011. (hanoum/arrahmah.id)