BEKASI (Arrahmah.com) – Rentenir alias lintah darat kian merajalela, menghisap darah masyarakat yang lemah. Tak jarang mereka berkedok bank keliling, koperasi simpan pinjam atau menawarkan pinjaman cepat dengan bunga tinggi secara dor to dor.
Begitu banyak korban rentenir yang ludes harta benda benda mereka; motor, mobil bahkan rumah demi membayar hutang riba dengan bunga yang mencekik leher.
Berbagai cara pun mereka menggunakan, dari mulai cara rayuan mudah cair untuk terus meminjam hingga cara kekerasan dan intimidasi saat menagih korban renternir. Bahkan tak jarang, aksi sindikat lintah darat juga ditunggangi misi pemurtadan Kristenisasi.
Oleh sebab itu, jagalah diri dan keluarga dari dosa Riba, ayo perangi rentenir. Bila ada korban rentenir silahkan laporkan kepada Laskar GARR (Gerakan Anti Rentenir Kristenisasi).
GARR Center:
085.200000.155 – 085.700000.155
e-mail:
[email protected]
Facebook:
https://www.facebook.com/LaskarGARR
Ayat-ayat Perang Melawan Riba dan Rentenir
- Riba adalah perbuatan dosa yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Wahai kaum mukmin janganlah kalian memakan riba berlipat ganda. Taatlah kepada Allah supaya kalian beruntung di akhirat.” (Tarjamah Tafsiriyah Qs Ali Imran 130).
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
“Allah akan menghancurkan keuntungan dari riba sedikit demi sedikit. Akan tetapi Allah akan terus menerus memperbanyak harta yang didermakan untuk membela Islam. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang ingkar kepada agamanya, lagi berbuat durhak kepada manusia.” (Tarjamah Tafsiriyah QS. Al-Baqarah 276).
- Riba diperangi oleh Allah dan Rasul-Nya
فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ
“Wahai kaum mukmin, jika kalian tidak mematuhi perintah Allah untuk menghentikan riba ini, terimalah pernyataan perang dari Allahdan Rasul-Nya. Jika kalian bertaubat, maka yang berhak kalian ambil dari peminjam hanyalah modal kalian. Kalian tidak boleh berbuat zhalim kepada peminjam, dan peminjampun tidak boleh berbuat zhalim kepada kalian.” (Tarjamah Tafsiriyah Qs Al-Baqarah 279).
- Orang yang memakan riba berdirinya seperti orang yang kerasukan setan
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Orang-orang yang memakan riba, di akhirat kelak tidak akan dapat berdiri tegak. Orang-orang itu hanya bisa berdiri seperti orang yang kerasukan setan sehingga menjadi gila. Keadaan mereka semacam itu karena orang-orang yang memakan riba menyakatakan bahwa berdagang sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan perdagangan dan mengharamkan riba. Siapa saja yang telah mengetahui larangan riba dari Tuhannya lalu dia berhenti dari melakukan riba, maka dia berhak atas riba yang telah terlanjur diterimanya. Adapun perhitungan amal orang itu di akhirat terserah kepada Allah. Siapa saja yang mengulangi makan riba, mereka akan menjadi penghuni neraka. Orang-orang yang tetap melakukan riba mereka kelak di dalam neraka.” (Tarjamah Tafsiriyah Qs Al-Baqarah 275).
- Orang yang memakan riba adalah penghuni neraka yang kekal
وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“…Siapa saja yang mengulangi makan riba, mereka akan menjadi penghuni neraka. Orang-orang yang tetap melakukan riba mereka kelak di dalam neraka.” (Tarjamah Tafsiriyah Qs Al-Baqarah 275).
- Allah mengutuk semua orang yang terlibat dalam transaksi riba
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ
“Dari Jabir RA beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Allah mengutuk orang yang memakan (menerima) riba, orang yang membayar riba, pencatat (dalam transaksi riba), dan dua orang saksi. Mereka itu semuanya sama saja” (HR. Muslim dan Ahmad).
- Riba adalah salah satu dosa besar (kaba’ir) yang lebih berat daripada dosa zina dengan ibu kandung
الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ
“Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri. Sedangkan riba yang paling besar adalah apabila seseorang melanggar kehormatan saudaranya.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi)
- Riba adalah salah satu dosa besar (kaba’ir) yang mencelakakan, sejajar dengan syirik, sihir, makan harta anak yatim, dan membunuh.
« اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ » . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا هُنَّ قَالَ « الشِّرْكُ بِاللَّهِ ، وَالسِّحْرُ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ، وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ
“Jauhilah tujuh dosa besar yang akan menjerumuskan pelakunya dalam neraka.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?” Beliau mengatakan, “(1) Menyekutukan Allah, (2) sihir, (3) membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan, (4) memakan harta anak yatim, (5) memakan riba, (6) melarikan diri dari medan peperangan, (7) menuduh wanita yang menjaga kehormatannya (bahwa ia dituduh berzina)” (HR. Bukhari dan Muslim). (azm/panjimas/arrahmah.com)