MADINAH (Arrahmah.id) — Sebanyak 50 pengusaha Yahudi bulan lalu mengunjungi Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi. Mereka melawat ke sana atas undangan pemerintah negara Kabah itu.
Padahal Makkah dan Madinah adalah dua kota suci diharamkan bagi kaum non-muslim. Namun Saudi telah menghapus peringatan itu beberapa bulan lalu.
Salah satu pengusaha Yahudi dalam rombongan ke Saudi ini adalah Avi Jorisch. Dia membagi pengalamannya ke Masjid Nabawi melalui surat kabar The Jerusalem Post (4/7/2022).
Delegasi 50 pengusaha Yahudi ini berasal dari 13 negara. Sebagian merasa cemas sebelum berangkat ke Saudi, apakah mereka bisa bebas bergerak dan diterima masyarakat sana dengan baik dan terbuka.
Ternyata, menurut Jorisch, pihak Saudi menerima mereka dengan baik. Teknologi mutakhir Israel menjadi bahasan utama antara delegasi pebisnis Yahudi itu kolega mereka dari Saudi.
Dia menegaskan semua anggota rombongan tercengang karena Saudi melanggar larangan telah berlaku ratusan tahun, yakni mengizinkan orang non-muslim memasuki Madinah dan bahkan mengajak mereka bertandang ke Masjid Nabawi.
Pemandu kemudian mengajak 50 pengusaha Yahudi itu memasuki halaman masjid.
“Ketika saya duduk memandangi kubah hijau, di bawahnya terletak kubur Nabi Muhammad dan dua sahabatnya (Abu Bakar dan Umar bin Khattab), saya mulai bermeditasi merupakan rutinitas harian dan berkontemplasi tentang sejarah panjang Islam,” kata Jorisch.
Dia meyakini kunjungan ke Saudi, termasuk Masjid Nabawi, telah mengubah cara pandang mereka tentang bagaimana orang-orang Saudi sekarang melihat orang Yahudi.
Salah satu pengusaha Saudi mendampingi delegasi 50 pengusaha Yahudi itu menyarankan mereka untuk datang ke Saudi secara terbuka untuk mencari kesepahaman.
“Kunjungan Anda akan memaksa kami melihat orang Yahudi dan Israel secara berbeda,” ujarnya.
Lawatan 50 pengusaha Yahudi ke Saudi ini berlangsung sebulan sebelum rencana Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengunjungi Israel dan Saudi bulan ini.
Surat kabar Globes terbitan Israel Mei lalu melaporkan dalam beberapa bulan terakhir, puluhan pengusaha Israel berkunjung ke Saudi menggunakan paspor Israel. (hanoum/arrahmah.id)