Jakarta (arrahmah) – Laptop tertipis di dunia besutan Apple, MacBook Air telah membuat banyak orang terkagum-kagum dan melontarkan pujian. Namun, tak sedikit pula kalangan yang mengkritiknya.
Tampil cukup apik dengan spesifikasi berat sekitar 1,5 kg, didukung prosesor Intel Core 2 Duo 1,6 GHz atau 1,8 GHz dengan memori 2GB, hard drive 80 GB, serta teknologi Wi-Fi 802.11n dan Bluetooth 2.1, MacBook Air ternyata tetap tak lepas dari kritikan.
Kritikan yang banyak masuk terutama mempermasalahkan performa laptop yang dinilai lebih lambat dibanding laptop pendahulunya. Selain itu karena ukurannya yang tipis, laptop ini juga dinilai telah mengorbankan beberapa fitur yang penting seperti tidak memiliki drive CD/DVD.
“Performa merupakan hal penting bagi semua pengguna PC. MacBook Air memprioritaskan kemudahannya untuk dibawa kemana-mana, meski harus mengorbankan beberapa fitur,” ujar Richard Shim, analisis dari IDC, seperti dikutip detikINET dari NewsFactor, Senin (28/1/2008).
Apple, lanjut Shim, telah menciptakan standar baru untuk ukuran tipis dalam industri PC. Beberapa waktu lalu telah ada produsen yang menawarkan laptop dengan ukuran tipis, namun tidak mendapat respon positif dari masyarakat.
“Jika MacBook Air sukses di pasaran, maka akan muncul persaingan dalam industri laptop tipis,” tukasnya.
Shim memprediksi bahwa segmentasi pasar bagi MacBook Air adalah para siswa dan orang yang sering bepergian karena dengan ukurannya yang tipis, laptop ini mudah dibawa-bawa. Namun sepertinya MacBook Air kurang cocok untuk kalangan eksekutif karena pada umumnya mereka lebih memilih notebook dengan platform Windows, tandas Shim. [detikinet]