TRIPOLI (Arrahmah.com) – Sebuah negara yang tidak stabil setelah revolusi yang berhasil menggulingkan dan menewaskan Muammar Qaddafi, diktator Libya pada tahun lalu, menyisakan banyak pekerjaan. Koleksi besar senjata tetap berada di sebuah gudang di padang pasir, libya selatan, lapor The Times pada Selasa (22/10/2013).
Koleksi senjata tersebut termasuk 4.000 rudal yang mampu menjatuhkan pesawat jet penumpang dan ribuan barel uranium yellowcake.
Bharuddin Midhoun Arifi, mantan pedagang manusia dan kini menjadi komandan 2.000 militan di kota Sabha, menjadi salah satu pewaris utama cadangan senjata yang ditinggalkan rezim.
“Terkadang saya takut Al Qaeda akan mendapatkan saya. Di lain waktu saya takut Amerika atau Perancis atau Inggris akan menembakkan misilnya dari laut untuk menghancurkan semua yang saya kontrol,” ujar Arifi kepada The Times. Dia mengklaim bahwa Al Qaeda baru-baru ini menawarkan 1 juta USD untuk beberapa senjata, tawaran yang ditolak oleh Arifi. “Saya mengatakan kepada mereka, ini milik pemerintah saya,” klaimnya.
Deretan mortir dan roket ditumpuk dalam peti. Menurut laporan itu, beberapa senjata telah dikirim ke Suriah, bersama dengan ratusan warga Libya yang bergabung dengan pejuang Suriah dalam memerangi rezim Assad.
Tidak ada tindakan yang diambil untuk menghilangkan uranium yang setelah pengolahan intensif bisa menjadi senjata mematikan.
Masalah yang paling dikhawatirkan oleh pejabat Barat adalah jika rudal darat-ke-udara jatuh ke tangan Mujahidin Al Qaeda, maka menurut mereka Al Qaeda akan memiliki kekuatan besar.
“Al Qaeda takut Qaddafi,” klaim Kolonel Faraj Adem, seorang pejabat militer senior. “Tidak ada yang berani mencoba untuk memasuki perbatasan Libya. Tpai kini Qaddafi telah pergi dan bersamanya keamanan perbatasan kita, Al Qaeda bebas untuk datang dan pergi sesuka mereka. Mereka memilih daerah ini untuk membangun kembali stok senjata mereka dan menjadi kuat lagi. Tidak ada kontrol stok senjata di sini. Anda ingin membeli ManPads? Sangat mudah disini,” lanjutnya. (haninmazaya/arrahmah.com)