JAKARTA (Arrahmah.com) – Upaya menjauhkan umat Islam suriah dari ajaran agamanya dilakukan rezim Bashar Assad secara sistemik dan rapih. Hal ini ditemukan Tim Media Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) yang diemban Jurnalis Islam Bersatu (JITU) saat melakukan liputan selama dua minggu di Suriah.
Dalam pemaparannya, Jum’at (14/6/2013), Agus jurnalis JITU mengungkapkan Bashar Assad merubah ayat Al Qur’an dan hadis agar rakyat mendukung dirinya. Perkataan-perkataan Bashar Assad ditempatkan layaknya kitab suci yang tidak boleh dibantah.
“Guru-guru Nushairiyah mendoktrin para siswa agar menyakini perkataan Bashar Assad seperti surat Al Fatihah yang harus dihafalkan dan tidak boleh dibantah sama sekali,” katanya yang mengumpulkan bukti dari wawancara ke belasan ulama dan warga Suriah.
Selama 50 tahun, rakyat Suriah juga mengalami penindasan atas kebebasan menjalankan ajaran Islam. Pemerintah Bashar Assad melarang para pemuda untuk pergi ke Masjid. Masjid hanya boleh diperuntukkan bagi orang tua.
“Bahkan anak-anak muda yang rajin sholat dan memelihara jenggot akan dicurigai bahkan ditangkap untuk diinterogasi,” jelas pria yang juga lulusan Universitas Muhammadiyah di Jawa Timur ini.
(samirmusa/arrahmah.com)