ANKARA (Arrahmah.com) – Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) telah meretas telepon puluhan jurnalis menggunakan perangkat lunak mata-mata yang dikembangkan oleh perusahaan “Israel” NSO Group, menurut laporan yang dirilis oleh Canadian Citizen Lab.
Citizen Lab, bagian laboratorium interdisipliner dari Universitas Toronto, Minggu (20/12/2020) mengatakan bahwa spyware Pegasus digunakan untuk meretas 36 telepon pribadi milik jurnalis, produser, pembawa berita, dan eksekutif di Al Jazeera, serta satu telepon pribadi seorang jurnalis Al Araby TV yang berbasis di London. Peretasan dilakukan pada bulan Juli dan Agustus dengan eksploitasi zero-click iMessage yang disebut Kismet.
Studi tersebut mencatat bahwa semua ponsel yang diretas adalah iPhone dan kode berbahaya hanya membuat ponsel rentan yang berada di bawah sistem iOS 14 Apple.
“Kami tidak percaya bahwa Kismet bekerja melawan iOS 14 dan yang lebih baru, yang mencakup perlindungan keamanan baru. Semua pemilik perangkat iOS harus segera memperbarui ke versi terbaru dari sistem operasi,” tambahnya.
Sebanyak empat operator Pegasus, termasuk Monarki Arab Saudi dan Sneaky Kestrel UEA, telah digunakan selama peretasan.
Infrastruktur yang digunakan dalam serangan ini termasuk server di Jerman, Prancis, Inggris, dan Italia, menggunakan penyedia cloud Aruba, Choopa, CloudSigma, dan DigitalOcean, menurut laporan tersebut.
Laboratorium mengatakan telah memberi tahu Apple tentang temuan tersebut dan perusahaan telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang mengerjakan masalah itu.
Pada bulan Januari, Guardian melaporkan bahwa miliarder Amazon Jeff Bezos telah meretas ponselnya pada tahun 2018 setelah menerima pesan WhatsApp yang dikirim dari akun pribadi putra mahkota Arab Saudi, Muhammad bin-Salman.
Sejumlah besar data diekstrak dari ponsel Bezos selama peretasan, lapor lebih lanjut. (Althaf/arrahmah.com)