GHAZNI (Arrahmah.com) – Pada Senin (14/9/2015) pagi, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) menyerbu penjara utama di provinsi Ghazni yang memicu bentrokan selama beberapa jam.
Sebanyak 450 tahanan, sebagian besar Mujahidin dengan beberapa komandan telah dibebaskan dalam operasi yang juga menewaskan lebih dari 40 pasukan keamanan.
Berikut ini laporan rinci serangan ke penjara Ghazni oleh Mujahidin IIA seperti dilaporkan dalam situs resmi Imarah Islam Afghanistan berbahasa Inggris, Voice of Jihad:
Awal
Pada Ahad (13/9) malam, penjara utama yang menahan 450 narapidana diserbu oleh Mujahidin IIA di kota Ghazni, ibukota provinsi dengan nama yang sama dan membebaskan semua tahanan yang berada di dalamnya.
Operasi dimulai pada tengah malam dengan Mujahidin meluncurkan serangan ke pasukan keamanan, markas polisi dan badan intelijen, serta menangkap penjaga penjara.
Skema rencana
Unit Jihadi dari kota Ghazni bersama dengan ratusan pejuang dari seluruh distrik di provinsi Ghazni dan tim martir dilengkapi dengan senjata berat dan ringan menyerbu penjara di tengah malam, memaksa masuk ke dalam penjara dengan membersihkan semua pasukan keamanan dan pos-pos pemeriksaan.
Dengan ledakan oleh tim martir di pintu masuk utama dan penembakan langsung oleh Mujahidin pada pasukan musuh, Mujahidin membersihkan jalan mereka ke penjara dan menguasai penuh penjara tersebut, membebaskan semua tahanan.
Seperti yang direncanakan, sekelompok Mujahidin memimpin jalan untuk memastikan pemindahan tahanan setelah mereka menyerbunya berlangsung dengan aman. Mujahidin mencoba untuk memotong jalan untuk keselamatan tahanan dan menggunakan transportasi yang telah dipersiapkan untuk para tahanan.
Secara bersamaan, kelompok kedua Mujahidin, sesuai rencana, tetap berada di belakang untuk menargetkan batalion musuh sampai seluruh narapidana keluar dari penjara dengan aman.
Sementara itu, Mujahidin menempatkan pasukannya di sepanjang jalan menuju ke penjara untuk mencegah datangnya kekuatan tambahan dari pihak musuh.
Korban
Sebanyak 40 pasukan keamanan termasuk ANA dan ANP tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam operasi itu. Sejumlah kendaraan militer juga hancur.
Mujahidin menyerbu penjara
Menurut informasi, 450 tahanan, kebanyakan dari mereka adalah Mujahid IIA dan para komandan atau kerabat dan simpatisan Mujahidin dengan beberapa tahanan biasa.
Kareka karakteristik musuh yang biasa mengumpulkan Mujahidin terpisah dari tahanan lain, penjara di kota Ghazni merupakan yang terbesar yang menahan ratusan Mujahid, keluarga mereka dan para pendukung ideologi Mujahidin.
Semua tahanan tiba dengan aman di lokasi yang telah ditentukan oleh Mujahidin IIA setelah penyerbuan ke penjara tersebut. Mereka akhirnya bisa bergabung dengan keluarga dan kerabat mereka setelah dibebaskan oleh Mujahidin IIA.
Musuh menderita kerugian fatal dan mengalami penurunan semangat karena operasi tersebut. Insiden ini menyebabkan hilangnya semangat di tubuh tentara dan polisi boneka Afghanistan.
Musuh yang dalam keadaan panik dan terkejut, masih belum mampu untuk mengunci pintu masuk penjara apalagi mengejar Mujahidin.
Indikasi lain dari menurunnya semangat musuh terlihat dalam operasi penaklukan basis kunci oleh Mujahidin di distrik Dayak tadi malam (14/9).
Daripada melakukan perlawanan terhadap serangan Mujahidin atau mengirim bala bantuan untuk membantu rekan mereka yang diserang Mujahidin, musuh memilih untuk mengevakuasi seluruh personilnya dari basis militer tersebut dan meninggalkan sejumlah besar senjata dan amunisi yang akhirnya jatuh ke tangan Mujahidin IIA, lansir Voice of Jihad. (haninmazaya/arrahmah.com)