MALI (Arrahmah.com) – Al Qaeda Islamic Maghreb (AQIM) dilaporkan telah mengaku bertanggung jawab atas tewasnya dua wartawan Perancis di Mali utara.
Kantor berita Reuters pada Rabu (6/11/2013) melaporkan informasi tersebut mengutip situs berita Sahara Medias yang mengklaim telah menerima laporan dari Mujahidin AQIM.
Abdallah Mohamedi, kepala Sahara Medias mengatakan klaim datang melalui email dari Abdelkarim al-Targui, yang disebut-sebut merupakan loyalis AQIM.
Dikatakan Kematian keduanya merupakan respon terhadap kejahatan yang dilakukan oleh Perancis terhadap rakyat Mali dan apa yang dikerjakan oleh pasukan Afrika dan internasional terhadap Muslim Azawad.
Ghislaine Dupont (57) dan Claude Verlon (55), diculik dan dibunuh oleh apa yang disebut pejabat perancis sebagai “kelompok teroris” setelah mewawancarai seorang juru bicara separatis Tuareg di kota Kidal pada Sabtu lalu.
Sumber di Mali mengatakan kepada AFP bahwa sedikitnya 35 orang yang diduga terlibat dengan kematian keduanya, telah ditangkap dalam 48 jam perburuan intensif.
Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabus mengatakan pada Selasa (5/11) bahwa negaranya akan menetapkan jadwal untuk penarikan pasukan dari Mali. Perancis mengirimkan pasukannya ke Mali utara di bulan Januari untuk memerangi Mujahidin yang telah mengambil alih sebagian besar wilayah Mali utara dan menerapkan Syariah Islam di sana. (haninmazaya/arrahmah.com)