SANA’A (Arrahmah.com) – Lebih dari 500 anak Yaman telah tewas sejak Maret dalam konflik Yaman, ujar laporan badan PBB.
Selama enam bulan sejak pasukan koalisi pimpinan Saudi melancarkan serangan udara dengan klaim menargetkan milisi Syiah Houtsi untuk mempertahankan kekuasaan Presiden AbdRabbu Mansur Hadi, setidaknya
505 anak telah meninggal dan 702 terluka, ujar juru bicara badan anak PBB, Christophe Boulierac pada Jum’at (2/10/2015).
“Ini adalah angka konservatif,” ujarnya kepada kantor berita AFP.
“Situasi untuk anak-anak memburuk setiap hari dan sangat mengerikan,” lanjutnya yang juga mendesak semua pihak yang berpengaruh untuk mengakhiri kekerasan.
PBB memperkirakan bahwa lebih dari 2.300 warga sipil tewas sejak pertempuran meningkat di Yaman.
Kelompok hak asasi manusia Human Right Watch (HRW) mengatakan PBB telah gagal untuk meningkatkan pengawasan pelanggaran di Yaman dengan menyetujui resolusi yang diajukan oleh Arab Saudi.
Kelompok-kelompok HAM menuduh kedua belah pihak dalam perang melakukan serangan membabi-buta di wilayah pemukiman. Sementara koalisi pimpinan Saudi menyangkal telah melakukan pelanggaran di Yaman dan mengatakan bahwa mereka akan menhakui kesalahan ketika mereka melakukannya.
Koalisi pimpinan Saudi campur tangan dalam urusan Yaman sejak Maret dalam upaya untuk memulihkan pemerintahan yang dipimpin Mansur Hadi dan melemahkan cengkeraman milisi Syiah Houtsi yang menduduki ibukota Yaman, Sana’a sejak September tahun lalu.
Dalam laporan lain, presiden Yaman yang didukung negara-negara Barat dan Arab, AbdRabbu Mansur Hadi, mengumumkan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, televisi negara yang berbasis di Aden melaporkan pada Jum’at (2/10) tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, seperti dilansir Reuters. (haninmazaya/arrahmah.com)