BANGUI (Arrahmah.com) – Kepala kemanusiaan PBB mengatakan hampir seluruh penduduk Muslim Republik Afrika Tengah (CAR) telah meninggalkan ibukota, Bangui setelah kampanye kekerasan oleh ekstrimis Kristen, “anti-Balaka”.
Koordinator Bantuan Darurat PBB, Valerie Amos mengatakan sekitar 900 Muslim masih berada di Bangui, jumlah tersebut kurang dari satu persen dari keseluruhan Muslim di sana (lebih dari 100.000).
Amos mengatakan bahwa demograsi CAR telah berubah dan kota-kota di bagian barat negara itu telah melihat eksodus serupa, lapor VOA.
Kekerasan meletus di CAR pada tahun lalu ketika kelompok milisi yang anggotanya mayoritas Muslim menggulingkan pemerintahan dan membawa Michael Djotodia ke kursi kekuasaan. Ekstrimis Kristen membentuk milisi saingan yang menamai dirinya “anti-Balaka” dan mulai menyerang warga sipil Muslim secara brutal.
Pertempuran itu telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan ratusan ribu kehilangan rumah dan melarikan diri untuk menyelamatkan hidup mereka.
Pada Kamis pekan lalu, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, antonio Guterres mengatakan dunia secara efektif menyaksikan pembersihan etnis dari mayoritas penduduk Muslim di Barat CAR. Dia menambahkan bahwa sebagian besar ummat Islam yang tetap berada di wilayah ini berada di bawah ancaman permanen. (haninmazaya/arrahmah.com)