KABUL (Arrahmah.com) – Afghanistan menjadi tempat paling berbahaya dan menakutkan bagi tentara Barat yang berada di sana, aksi syahid meningkay, serangan bom tepi jalan juga terus meningkat, begitulah laporan yang dirilis oleh PBB pada Sabtu (19/6) lalu.
Penilaian yang pesimis pun diungkapkan oleh pejabat militer AS dalam testimoninya dihadapan kongres pada minggu lalu, ia mengatakan bahwa upaya untuk menciptakan “stabilisasi” di Afghanistan sepertinya sangat sulit, jauh dari yang dibayangkan.
Dengan peningkatan pengiriman tentara baru AS ke Afghanistan hingga mencapai 100.000 personil, militer Barat ternyata mendapatkan serangan mematikan yang sebanding. Ratusan tentara AS dan sekutu telah tewas di Afghanistan pada tahun ini.
“Sepertinya menjadi langkah yang bagus bagi tentara Barat dan Afghan melakukan serangan di wilayan selatan,” ujar Brigjen Josef Blotz, jurubicara NATO.
Laporan PBB yang ditandatangani Ban Ki-moon dan dirilis beberapa hari lalu juga mengatakan bahwa serangan bom tepi jalan menjadi pembunuh nomor satu bagi tentara asing di Afghanistan.
Mereka menyebutkan, ledakan bom tepi jalan meningkat 94 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu dalam periode yang sama. Bom ranjau yang ditanam oleh mujahidin memiliki target yang sama yaitu tentara pendudukan dan tentara boneka.
Laporan PBB mengatakan bahwa walaupun Presiden Afghanistan, Hamid Karzai berupaya melakukan konsolidasi dengan Taliban, hal tersebut sepertinya tidak akan berjalan lancar karena Taliban bereaksi keras dan menolak diadakannya rekonsiliasi apapun selama tentara Barat masih bercokol di Afghanistan. (haninmazaya/dbs/arrahmah.com)