DAMASKUS (Arrahmah.com) – Perang Suriah telah meneteskan darah ribuan perempuan, anak-anak dan laki-laki dengan lebih dari 2 juta orang mengungsi ke luar negeri sejak perang tersebut meletus pada Maret 2011, ujar laporan PBB.
Sembilan puluh persen dari jumlah total pengungsi telah meninggalkan Suriah dalam 12 bulan terakhir, ujar UNHCR dalam sebuah rilis berita pada Selasa (3/9/2013), seperti dilansir UPI.
“Perang ini sekarang memasuki tahun ketiga dan Suriah terus meneteskan darah kaum perempuan dan anak-anak dan mereka yang melintasi perbatasan seringkali hanya berbekal sedikit pakaian di punggung mereka,” lanjut rilis tersebut.
Kepala UNHCR, Antonio Guterres mengatakan Suriah telah menjadi sebuah bencana kemanusiaan tercela dengan penderitaan dan pengungsian tak tertandingi sepanjang sejarah.
Guterres mengatakan satu-satunya pelipur lara adalah bantuan kemanusiaan yang ditunjukkan oleh negara-negara tetangga dalam menyambut dan menyelamatkan nyawa begitu banyak pengungsi.
Arus pengungsi telah menjadi “beban begitu besar” pada infrastruktur, ekonomi dan masyarakat negara tetangga, menurut UNHCR.
“Mereka sangat membutuhkan dukungan internasional besar-besaran untuk membantu mengatasi krisis.”
Rata-rata sekitar 5.000 orang mengungsi dri Suriah setiap harinya, kata UNHCR. (haninmazaya/arrahmah.com)