WASHINGTON (Arrahmah.com) – Jet tempur JF-17 yang menjatuhkan pesawat perang India di Azad Jammu dan Kashmir pekan lalu, kata sebuah laporan CNN ketika seorang diplomat Amerika mengatakan Washington menuduh Pakistan menggunakan jet F-16 buatan AS untuk menembak pesawat, lansir Dawn, Senin (4/3/2019).
JF-17 adalah jet tempur yang dirancang Cina yang diproduksi bersama oleh Islamabad dan Beijing.
“Itu mungkin salah satu dari jet yang pada hari Rabu lalu menjatuhkan sebuah pesawat tempur Angkatan Udara India, yang mengarah ke Pakistan oleh seorang pilot India, Abhinandan Varthaman,” ungkap CNN yang dirilis akhir pekan ini. Laporan itu juga mencatat bahwa jet India itu adalah MiG-21, pesawat yang dirancang Soviet, yang telah beroperasi sejak 1960-an. MiG-21 “membentuk tulang punggung” dari Angkatan Udara India, yang memiliki sekitar 200 unit dalam inventarisnya.
Nishank Motwani, rekan tamu di Akademi Diplomasi Asia-Pasifik, Acton, Australia, mengatakan kepada CNN bahwa pilot India menyebut pesawat itu “peti mati terbang” karena telah terlibat dalam banyak kecelakaan.
“Dan hal itu menjadi masalah bagi India. Meskipun memiliki anggaran militer besar-besaran, sebagian besar dari anggaran tersebut digunakan untuk pemeliharaan peralatan yang ada, dan gaji,” tambah laporan.
Laporan itu termasuk kutipan dari penyelidikan baru-baru ini oleh komite parlemen India, yang mengatakan: “Modernisasi hanya mendapat 14 persen (dari dana yang dialokasikan), yang sangat tidak memadai.”
Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS di Islamabad mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Minggu (3/3) bahwa Amerika Serikat “mencari informasi” apakah Pakistan menggunakan jet F-16 buatan AS untuk menurunkan pesawat perang India, yang mungkin melanggar perjanjian penjualan F-16 antara Washington dan Islamabad.
Pakistan mengatakan pihaknya tidak menggunakan F-16 dalam menembak jatuh jet tempur India ketika melintasi Garis Kontrol. Islamabad juga mengatakan bahwa ini adalah tindakan membela diri.
“Kami mengetahui laporan ini dan mencari informasi lebih lanjut,” kata juru bicara Kedutaan Besar AS. “Kami menanggapi semua dugaan penyalahgunaan artikel pertahanan dengan sangat serius.”
AS sering memasukkan batasan tentang bagaimana perangkat keras militernya yang diekspor dapat digunakan melalui apa yang disebut perjanjian pengguna akhir.
India mengklaim bahwa AIM-120C-5 Advanced Missile Medium-Range Advanced-Range-Air telah ditembakkan baru-baru ini, menunjukkan bahwa jet tempur F-16 Viper “setidaknya terlibat” dalam serangan terbaru di wilayah tersebut. Pakistan menolak klaim India sama sekali tidak berdasar. India juga mengklaim bahwa mereka menembak jatuh salah satu Viper.
Pakistan juga menolak klaim ini, dengan mengatakan bahwa karena pihaknya tidak menggunakan jet F-16, maka tidak seharusnya tuduhan itu diberikan kepadanya. (Althaf/arrahmah.com)