WILAYAH DAGESTAN (Arrahmah.com) – Serangan bom double dahsyat yang dilakukan Mujahidin Imarah Islam Kaukasus terhadap pos polisi boneka Alaska 30 di pinggiran Shamilkala (dahulunya Makhachkala), wilayah Dagestan Chechnya telah menewaskan lebih dari 30 polisi boneka, termasuk beberapa komandan, dan lebih dari 120 lainnya luka-luka, berdasarkan catatan resmi sumber Rusia terbaru. Operasi tersebut terjadi pada Kamis (3/5/2012) malam, empat hari sebelum penobatan Putin.
Laporan sebelumnya adalah lebih dari 100 polisi boneka tewas dan terluka dalam serangan mematikan itu, namun jumlah ‘korban’ meningkat seiring dengan beberapa rincian lainnya yang dilaporkan media-media setempat maupun media kafir Rusia.
Ledakan pertama terjadi pada pukul 22:25 waktu setempat ketika seorang Mujahid Imarah Islam Kaukasus menabrakkan Mitsubishi penuh bahan peledak ke sebuah pos pemeriksaan keamanan boneka, seperti dilansir media-media Rusia.
Bom kedua meledak sekitar 20 menit kemudian pada pukul 22:45 waktu lokal dari sebuah Van Gazelle yang diparkirkan ketika bala bantuan polisi sampai ke tempat kejadian, sehingga korban dari jajaran musuh semakin bertambah karena ledakan kedua dilaporkan lebih dahsyat dari yang pertama.
Ledakan pertama memicu kebaran besar, pos keamanan musuh terbakar dan benar-benar hancur. Puluhan kendaraan polisi, menurut laporan awal sekitar 20, dan pipa gas bertekanan tinggi juga ikut hancur. Ledakan dahsyat itu, dengan jumlah kekuatan peledak lebih dari 150 kilogram TNT, terdengar hingga ke seluruh distrik di Shamilkala.
Jumlah kematian dan yang terluka dari kalangan musuh lebih tinggi pada kenyataannya daripada laporan resmi Rusia karena pihak-pihak Rusia tidak dapat menemukan semua kepingan tubuh boneka-boneka mereka pada malam hari. Seorang polisi boneka dinyatakan hilang, karena itu Rusia mencurigai bahwa dia terlibat dalam peledakan bom.
“Kepingan-kepingan tubuh manusia tersebar di pos itu,” kata sebuah kantor berita Rusia mengutip perkataan pejabat polisi boneka.
Pihak Rusia mengatakan bahwa sedikitnya 15 polisi boneka yang terluka dalam kondisi yang sangat kritis dan diperkirakan dapat meninggal dalam waktu dekat.
Sementara itu menurut Umma News, dugaan sementara operasi syahid dilakukan oleh Rizwan Aliyev (23) dan adik perempuannya. (siraaj/arrahmah.com)